Liputan6.com, Jakarta Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez tersinggung oleh komentar Pep Guardiola. Manajer Manchester City itu menyebut Spanyol negara otoriter.
Sanchez mengkritik komentar Guardiola saat persiapan untuk referendum kemerdekaan Catalan pada 2017 lalu.
Baca Juga
Advertisement
Mantan manajer Barcelona itu mengatakan dalam sebuah rapat umum bahwa negara Spanyol adalah kekuatan yang menindas dan berkampanye keras untuk wilayah Timur Laut untuk mendeklarasikan kemerdekaan.
"Olahraga adalah bagian dari kebanggaan nasional kita, itu tidak boleh politis," kata Sanchez dalam sebuah wawancara dengan Marca.
“Komentarnya tentang Spanyol sebagai negara otoriter tentu saja membuat saya jengkel, saya tersinggung dengan apa yang dia katakan karena itu tidak benar," ujarnya.
"Dia [Guardiola] berbicara tentang tim nasional Spanyol tetapi dari apa yang saya tahu ini adalah negara yang sama yang memintanya untuk melatih tim nasional di beberapa titik."
Pendukung Kemerdekaan
Pep Guardiola memang termasuk orang yang sangat mendukung kemerdekaan Catalan. Karena itu, ia sebelumnya selalu memakai pita kuning.
Guardiola mengatakan, pita itu adalah bentuk dukungannya kepada warga Catalan yang dipenjara karena mendukung kemerdekaan dari Spanyol.
Advertisement
Bisa Dipenjara
Seperti diketahui, warga Catalan yang kerap diasosiasikan dengan Barcelona, disebut ingin memerdekakan diri dari Spanyol dan menjadi negara sendiri.
Mantan pelatih Barcelona ini mengaku, ia pun bisa saja dipenjara karena dukungannya tersebut.