Liputan6.com, Jakarta - Motor listrik buatan anak bangsa, Gesits siap meluncur 25 April mendatang di gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019.
"Nanti ya ditunggu tanggal 25, kita hadir di IIMS. Saya enggak mau bilang soal prototype lagi, untuk lebih jelasnya nanti di IIMS," kata Harun Sjech, CEO PT GTI (Gesits Technologies Indo )di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca Juga
Advertisement
Saat disinggung harga dan spesifikasi motor ramah lingkungan hasil kolaborasi PT Gesits Technologies Indo (GTI) dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya tersebut, Harun enggan mengungkapnya secara detail.
"Nanti ya tanggal 25 untuk harga dan spesifikasinya. Saya enggak bisa bilang sekarang, nanti ga surprise lagi," ujar Harun.
Selanjutnya
Untuk diketahui, produksi Gesits yang rencananya bakal dilakukan tahun ini, bakal memiliki kuota sebanyak 50 ribu per tahun, dan bakal ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai 100 ribu unit per tahun.
Berdasarkan project overview dari lampiran surat PT Wika Manufaktur Industri (WMI) yang ditujukan untuk Deputi Bidang Pengelolaan dan Pengendalian Program Prioritas Nasional, Kantor Staff Presiden (KSP), Gesits bakal menggunakan smart dashboard dari ITB, battery pack dari Pertamina-Winner, serta motor electric BLBC.
Selain itu, controller CPU dari PT LEN, IVC dari LEN, Hikari, dan ITB, serta converter DC to DC dari SRIPI. Sedangkan safety stand switch, wiring harness lock key set, button command juga dari SRIPA, flasher dari MITSUBA, Fuse Blade dari OMRON, Horn dari Mitsuba, MMCB, dan timing belt dari Bando.
Advertisement
Lima Kunci Supaya Produksi Motor Listrik Gesits Berjalan Mulus
Perjalanan panjang proses produksi motor listrik Gesits siap menuju titik akhir. Motor karya bangsa ini, bakal diproduksi oleh perusahaan hasil kerjasama antara PT Gesits Technologi Indo (GTI) dan PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi, bernama PT Wika Manufaktur Industri (WMI).
Selain itu, produksi motor karya anak bangsa ini juga didukung oleh akademisi, seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Sebelas Maret. Sedangkan dari pemerintah, juga terlibat BUMN yang ahli di bidangnya, seperti PT Pindad (Persero), PT Len Industri (Persero), dan PT Pertamina (Persero).
BACA JUGA
Sementara itu, untuk pihak swasta juga didukung perusahaan gawai PT Telekomununikasi Selular (Telkomsel).
Meskipun sudah didukung berbagai elemen industri yang kuat, produksi motor ramah lingkungan asli milik Indonesia ini juga butuh dukungan pemerintah. Berbagai hal bisa dilakukan, mulai dari regulasi, limbah baterai, dan juga pengurusan uji tipe motor listrik Gesits.
Berikut, lima kunci dukungan pemerintah agar persiapan produksi motor listrik Gesits berjalan mulus:
1) Diperlukan dukungan dari pemerintah (Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian) untuk percepatan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dam Tanda Pendaftaran Tipe (TPT) (dari 28 hari kalender ke 14 hari kalender)
2) Dukungan Pemerintah dalam penyedia sumber energi listrik (Pertamina) dengan standarisasi packing dan swapping system
3) Diperlukan regulasi untuk pembebasan pajak dan bea masuk atas import komponen sampai dapat diproduksi di dalam negeri dan merk nasional
4) Dukungan Perguruan Tinggi untuk pengembangan varian baru
5) Mempersiapkan Industri pendukung untuk pengelolaan limbah baterai