Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara resmi membagikan kabar gembira melalui media sosial terkait kendaraan ramah lingkungan, motor listrik.
Dalam unggahan, Ia mengaku tengah mencoba kendaraan ramah lingkungan karya anak bangsa yang nantinya akan digunakan oleh pesantren-pesantren di Jawa Barat untuk mencari nafkah.
Baca Juga
Advertisement
Bukan produk baru, motor tersebut diketahui sempat digunakan untuk operasional petugas PLN pada akhir 2017.
Mencari tahu kepastian terkait motor tersebut, Liputan6.com mencoba menghubungi Soegeng Rijadi, CEO Arindo Pratama selaku perusahaan yang menaungi motor listrik bergaya sport tersebut.
"Bisa menempuh jarak 80 kilometer untuk sekali cas. Untuk pengisian daya ada yang fast, ada yang lama. Jadi misalkan urgent setengah jam udah bisa. Jadi akan ada dua charger, kalau di rumah bisa yang kecil kalau diperjalanan bisa pakai yang setengah jam," katanya, Rabu (10/4/2019).
Selanjutnya
Motor bernama SDR (Sugeng Darma Rizqi) tersebut diakui Soegeng akan diproduksi di Indonesia meski komponen dan partnya didatangkan dari Cina.
"Tahap awal masih impor, tapi nanti akan produksi sendiri. Part-nya itu setengah dari Cina. Kontrol panel dan dinamo itu produksi lisensi Amerika tapi produksinya di Cina. Untuk produksi di sini kita akan lakukan di Ciwaringin, Cirebon," kata Soegeng.
Advertisement
Selanjutnya
Sebagai informasi, panel instrumen motor menunjukkan spidometer, odometer, indikator baterai, dan pilihan mode berkendara.
Motor ini dilengkapi dengan 5 mode berkendara, yaitu 1 sampai 5. 1 memberikan respon paling lambat, dan 5 merupakan potensi sesungguhnya dari SDR.
Bobot SDR mencapai 140 kilogram karena penggunaan baterai 72 Volt Lead Acid. Penggunaan tangki sebagai aksesori juga turut menyumbang bobot motor.