Ikut Jejak Bos, Wakil Menteri Keamanan Dalam Negeri AS juga Mundur

Wakil menteri keamanan dalam negeri AS dikabarkan akan menanggalkan jabatannya, menjadikannya satu dari beberapa pejabat tinggi yang meninggalkan lembaga itu.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 10 Apr 2019, 19:28 WIB
Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)

Liputan6.com, Washington DC - Wakil menteri keamanan dalam negeri Amerika Serikat akan menanggalkan jabatannya, menjadikan ia satu dari beberapa pejabat tinggi yang meninggalkan lembaga itu.

Pengunduran diri Claire Grady diumumkan Selasa 9 April 2019 oleh Kirstjen Nielsen, Menteri Keamanan Dalam Negeri (DHS) yang sebelumnya juga telah mengumumkan untuk hengkang.

Menyusul pengunduran diri paksa Nielsen pada Minggu malam, Grady berada di urutan suksesi berikutnya untuk menjadi penjabat menteri.

Namun, pihak Presiden Donald Trump justru memilih Komisioner Bea Cukai dan Keamanan Perbatasan (CBP), Kevin McAleenan untuk sementara mengisi posisi itu. CBP merupakan lembaga penegak hukum tingkat federal di bawah naungan DHS. 

"Penjabat Wakil Menteri Claire Grady telah menawarkan kepada Presiden pengunduran dirinya, efektif besok. Selama dua tahun terakhir, Claire telah melayani @DHSgov dengan keunggulan dan perbedaan. Dia telah menjadi aset yang tak ternilai bagi DHS - kekuatan yang mantap dan suara yang berpengetahuan," Nielsen men-twit pada Selasa malam waktu setempat, seperti dikutip dari CNN, Rabu (10/4/2019).

Seorang mantan pejabat administrasi mengatakan kepada CNN, Grady "tahu nasibnya terikat dengan Nielsen."

"Dia adalah salah satu dari orang-orang yang melakukan semua pekerjaan di DHS. Semua orang pergi ke kantornya ketika mereka mengalami hari yang buruk," kata mantan pejabat itu.

Grady saat ini masih dalam pekerjaannya pada Selasa malam, kata seorang pejabat DHS. Setelah Presiden Donald Trump mengumumkan pengunduran dirinya, Nielsen mengatakan di Twitter bahwa ia berencana untuk tetap bertahan hingga Rabu untuk membantu transisi.

 


Trump Bersih-Bersih DHS?

Mantan Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kirstjen Nielsen (Carolyn Kaster / AP PHOTO)

Tak jelas apakah Claire Grady mundur secara sukarela atau ditekan untuk hengkang oleh Presiden Donald Trump.

Namun, bercermin dari laporan sebelumnya yang memberitakan bahwa Menteri Kirstjen Nielsen mundur akibat desakan sang presiden, maka tak menutup kemungkinan Grady turut menerima perlakuan serupa, menurut sejumlah media AS.

Presiden telah berulang kali menuduh Nielsen tidak cukup tangguh dalam keamanan perbatasan, CNN melaporkan.

Selain Nielsen dan Grady, Direktur Secret Service AS (USSS), Randolph Alles juga mengundurkan diri pada Selasa 9 April 2019 waktu lokal.

Trump menginstruksikan pelaksana tugas Kepala Staf Kepresidenan, Mick Mulvaney, untuk memecat Alles. Ia tetap di posisinya sampai sekarang tetapi telah diminta untuk pergi, kata sejumlah pejabat anonim kepada CNN.

Direktur USSS diberitahu dua pekan lalu bahwa akan ada transisi dalam kepemimpinan dan ia diminta untuk tetap tinggal sampai ada pengganti, menurut sumber yang dekat dengan direktur.

Secret Service merupakan lembaga penegak hukum tingkat federal yang bernaung di bawah hierarki Kementerian Keamanan Dalam Negeri. Fakta ini, ditambah jeda waktu pengunduran diri Alles dan Nielsen yang berdekatan, menimbulkan kecurigaan di kalangan media AS bahwa ada kekisruhan antara lembaga tersebut dengan Presiden Trump.


Pejabat Lain di Lingkungan DHS Akan Segera Dicopot?

Randolph Alles, mantan Direktur Secret Service AS (Andrew Caballero-Reynolds / AFP PHOTO)

Seorang pejabat senior pemerintahan AS yang anonim mengatakan kepada CNN bahwa ada pembersihan yang hampir sistematis terjadi di DHS --sebuah badan keamanan nasional terbesar kedua di negara itu.

Direktur Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi Amerika Serikat Francis Cissna dan Kantor Penasihat Umum John Mitnick --dua badan di bawah naungan DHS-- diperkirakan akan segera pergi, dan Gedung Putih mengincar pejabat lain untuk dipindahkan dari posisinya saat ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya