Diplomasi Nasi Liwet ala TNI-Polri Ciptakan Pemilu Damai di Garut

TNI Polri akan melakukan safari pemilu mulai hari ini di Garut.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 11 Apr 2019, 14:02 WIB
Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna dan Dandim 0612 Garut Letkol Infanteri Asyraf Aziz di sela-sela safari pemilu cipatakan pemilu damai di keluarah Pakuwon Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut Demi menciptakan Pemilu damai, sebanyak 30 kendaraan roda dua gabungan polres dan Kodim 0612 Garut, Jawa Barat, melakukan safari pemilu, mulai hari ini.

Sesekali bunyi klakson peringatan dinyalakan petugas, untuk mengurai kemacetan di beberapa persimpangan jalan yang akan mereka lalui, sebelum menuju lokasi yang telah ditentukan.

Mereka melakukan safari pengamanan dengan mendatangi beberapa lokasi yang akan digunakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April mendatang.

"Kita kroscek lapangan," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, di sela-sela safari pemilu di kantor Koramil Karangpawitan, Rabu (10/4/2019).

Budi mengatakan, peninjuan lokasi bersama TNI dinilai penting untuk mengingatkan masyarakat, agar mampu menjaga kondusifitas lingkungan masing-masing. "Dan tolong juga berikan suaranya untuk mencoblos jangan takut adanya intervensi," ujar Budi mengingatkan.

Saat ini jumlah TPS yang digunakan dalam Pemilu naik dua kali lipat menjadi 8 ribu TPS lebih, dibanding sebelumnya saat Pilkada serentak lalu, yang hanya sekitar 4 ribu TPS. "Sementara anggota kami hampir sama, jelas ini membutuhkan sinergitas semua pihak terutama TNI dan Polri," ujar Budi.

Menurutnya, adanya berita hoaks mengenai ancaman rusuh saat pelaksanaan pencoblosan, harus ditangkal bersama agar pelaksanaan Pemilu serentak mulai Pilpres dan Pileg tersebut, berlangsung lancar.

"Tidak benar itu ada TPS putih, rusuh dan lainnya, kami TNI-Polri siap bersama-sama menjaga masyarakat," ujarnya.

Untuk mengamankan jalannya pencoblosan, lembaganya bersama TNI bakal menerjunkan personel keamanan hingga 1.700 personel, yang disebar ke 42 kecamatan se kabupaten Garut. "Nanti sifatnya ada pengamanan yang melekat dan yang mobile, mulai areal hingga pusat," kata dia.

Meskipun terbilang berat, namun dalam praktiknya seluruh anggota TNI-Polri akan dibantu petugas Linmas yang berjumlah hingga 16 ribu. "Soal jumlah personel yang dibutuhkan tergantung posisi karakteristik tiap wilayah, formasinya setiap dua anggota polri plus satu TNI mengamankan satu desa," kata dia.

 


Keakraban TNI-Polri

Diplomasi Pop Mie ala polres Garut rekatkan silaturahmi dengan TNI menjelang pemilu (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Dalam safari Pemilu yang digelar siang tadi, puluhan kendaraan roda dua TNI-Polri mulai menyusuri pemukiman warga secara acak. "Kita star dari kantor kodim yang berada di tengah pusat kota," ujar Budi sebelum melakukan perjalanan.

Menggunakan sepeda motor, Budi bersama Dandim 0612 Garut Letkol Infanteri Asyraf Aziz nampak gagah menjalankan kendaraanya. "Pertama kita datangi kelurahan Pakuwon lanjut ke desa Jayaraga, kemudian Kecamatan Karangpawitan, Wanaraja dan terakhir di Sukawening," ujar Budi menerangkan rute jalan yang akan dilalui puluhan anggota gabungan tersebut.

Pemilihan beberapa titik strategi itu bukan tanpa alasan, sebagai daerah utama penyangga kabupaten Garut, keberadaan kelurahan dan desa di sekitar kota harus menjadi perhatian khusus. "Memang ada beberapa titik yang kita anggap rawan juga, dan itu perlu kita perhatian sejak dini," papar dia.

Dalam setiap kunjungannya, Budi bersama Asyraf terlihat padu berkomunikasi dengan warga, perwira menengah di tiap kesatuannya itu, terlihat akrab menanyakan kesiapan TPS, kemudian keamanan masyarakat hingga situasi sekitar warga.

"Tidak ada yang aneh, kita ngobrol saja dengan warga, apa saja yang dibutuhkan, kemudian kita siapkan dengan matang," kata Budi.

Menurutnya, sepekan menjelang datangnya proses pencoblosan, merupakan saat tepat untuk menjaga ketentraman dan kondusifitas masyarakat. "Harus kita temui secara langsung mereka, agar mengetahui secara langsung lapangan," kata dia.

Dalam safari pemilu yang dilakukan kedua institusi keamanan Negara tersebut, keduanya terlihat padu, bahkan beberapa di antara anggota, nampak saling boncengan antara anggota TNI-Polres Garut tersebut.

Tidak ketinggalan untuk merekatkan kedua institusi, bingkisan berupa dua dus mi instan selalu diberikan jajaran polres Garut di setiap kantor koramil yang disinggahi. "Ini bentuk silaturahmi kami dengan mereka, sama-sama bertugas untuk mengamankan pemilu agar sukses," ujar Budi sambil tersenyum ramah.

Acara kemudian diakhiri makan bersama di atas daun pisang yang disiapkan anggota koramil Sukawening. Mereka Nampak lahap menyantap seluruh nasi liwet yang disediakan panitia, setelah lelah perjalanan memantau seluruh persiapan pencoblosan Pemilu.

 

 


Netralitas TNI-Polri

Beralaskan daun pisang, anggota TNI-Polri Garut nampak akrab menyantap makanan nasi liwet yang disediakan koramil Sukawening (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Dalam kesempatan itu, Budi mengingatkan agar seluruh petugas keamanan yang diterjunkan menjaga TPS, tetap bersikap netral terhadap pelaksanaan pemilu. "Jelas itu tidak bisa ditawar-tawar lagi," kata dia.

Ia menyatakan, tudingan pengerahan seluruh Kapolsek di Garut beberapa waktu lalu, merupakan tudingan tak mendasar untuk melemahkan tugas TNI dan Polri di lapangan. "Tidak ada tudingan itu, lagian pihak Bawaslu sudah memutuskan perkara itu (tudingan pengerahan kapolsek) tidak ada," ujar dia.

Saat ditanya ihwal kekhawatiran datangnya ‘serangan fajar’ yang dilakukan salah satu caleg atau tim pemenangan pihak tertentu, Budi meminta agar masyarakat tidak segan untuk melaporkannya kepada pihak penyelenggara pemilu. "Laporkan saja jangan takut, TNI-Polri siap bantu," ujarnya.

Dandim 0612 Garut Letkol Infanteri Asyraf Aziz menambahkan, kehadiran pasukan pengamanan gabungan TNI-Polri, diharapkan mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat. "Kami akan berikan kenyamanan itu bagi seluruh masyarakat yang akan memberikan hak politiknya," kata dia.

Untuk mendukung hal itu, lembaganya sejak sebulan terakhir terus menggalakan patrol keliling seluruh anggota, termasuk mengaktifkan program siskamling di seluruh lapisan masyarakat. "Gunanya tentu agar tidak ada pihak tertentu melakukan intimidasi buat masyarakat," ujarnya.

Tidak hanya itu, lembaganya memastikan jika seluruh berita bohong alias hoaks beredar di masyarakat saat ini, tidak akan mengganggu proses jalannya pencoblosan pemilu. "Intinya seluruh masyarakat jangan takut gunakan hak pilih, kami TNI-Polri suling atau sibuk keliling bahu membahu menjaga warga," ujarnya menegaskan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya