Liputan6.com, Lamongan - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengisi kegiatan kampanyenya di Lamongan, Jawa Timur. Dia direncanakan akan menghadiri acara Apel Akbar Banser Se Lamongan.
Advertisement
Usai berkampanye, Ma'ruf Amin menyempatkan hadir ke Banyubang Bersholawat, bersama KH Ali Shodiqin atau yang biasa disapa Gus Ali Gondrong.
Dia menuturkan, kehadirannya di Lamongan, untuk memantapkan kemenangannya di Jatim. "Ya memantapkan saja. di Lamongan. (Soal target) diatas 60 lah," ucap Ma'ruf usai mendarat di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jatim.
Pilpres 2019 nanti, lanjut dia, pasangan calon nomor urut 01 bisa menang di seluruh Kabupaten di Jatim. Sehingga targetnya bisa naik mencapai 75 persen.
"Mudah-mudahan semua Kabupaten menang, kita harapkan seluruh Kabupaten di Jawa Timur menang. (Menang 75 persen) ya kita harapkan. Kalau bisa, paling enggak diatas 60 lah," jelas Ma'ruf.
Dia menjelaskan, apa yang ingin disampaikan ke masyarakat Lamongan adalah menjelaskan program paslon 01 yang memang sudah jelas.
"Kita punya program yang jelas, untuk membangun bangsa lebih baik, lebih maju, lebih sejahtera. Dan Pak Jokowi sudah membangun modal-modal dasarnya sudah ada, basic capitalnya sudah ada, tinggal bagaimana memperbesar dan memperluas daripada sudah yang diletakkan. Jadi lebih mudah," ungkap Ma'ruf.
Kemudian, ia meminta agar tidak percaya kepada hoaks dan fitnah yang memang terus dilakukan orang tidak bertanggung jawab.
"Yang ketiga, jangan sampai terintimidasi, jangan sampai terintimidasi untuk tidak hadir ke TPS atau dia itu tidak Istiqomah, tidak tetap, hatinya berubah, itu yang nanti disampaikan," pungkas Ma'ruf Amin.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Menang Dulu
Selain itu, Ma'ruf Amin juga menilai tak masalah terkait rencana Prabowo-Sandiaga yang berkeinginan mengumumkan tim penasihat yang bisa jadi calon menteri. Namun begitu, pasangan 02 tersebut harus menang terlebih dulu dalam Pilpres 2019.
"Ya enggak apa-apa sih itu. Tapi kalau kita, kita sih menang dululah. Kalau enggak menang, kan (malu) iya. Menang dulu, bekerja dulu, baru susun menteri," ucap Ma'ruf di Sidoarjo, Jatim, Rabu (10/4/2019).
Dia menuturkan, menyusun menteri itu harus dirembukkan bersama-sama terlebih dahulu. Bahkan perlu kajian yang mendalam.
"Menyusun menteri itu kan negoisasi, ke kanan ke kiri, ini tepat apa tidak. Main tunjuk itu bagaimana. Kajiannya harus cukup lama" ungkap Ma'ruf.
Selain itu, semua aspirasi harus didengar. Serta mempertimbangkan kemampuan seseorang itu tak mudah. Sehingga tak mungkin diumumkan begitu saja.
"Ini ditempatkan di sini alasannya apa, apa profesional dia, aspirasi partai, partai mana, siapa yang diberi partai. Kan itu bukan masalah gampang. Ini main umum-umumkan saja. Kan kita tidak mungkin," pungkasnya.
Advertisement