Liputan6.com, Esperance - Tidak terlalu banyak tempat di Australia di mana kanguru berjemur di pantai, tetapi di Taman Nasional Cape Le Grand, pemandangan ini adalah hal yang lumrah.
Taman nasional yang berlokasi tidak jauh dari Kota Esperance ini, dikenal sebagai titik wisata paling populer negara bagian Australia Barat saat ini.
Kawasan ini terkenal dengan pemandangannya yang menakjubkan dan pantai-pantai indah tempat di mana pengunjung bisa berenang, berjalan-jalan di hutan semak, memancing, dan berkemah.
Baca Juga
Advertisement
Namun lebih dari itu, aktivitas kanguru yang bersantai di tepi pantai adalah atraksi utama yang menarik kunjungan turis dari seantero dunia.
Di sini, kangurunya berukuran sedang, dan cenderung tidak agresif terhadap manusia. Meski begitu, pengunjung diimbau untuk tetap berinteraksi sewajarnya dengan jenis hewan marsupilami, termasuk tidak boleh memberi makanan secara langsung.
Para kanguru biasanya datang ke pantai antara siang hingga sore hari. Mereka tidak beraktivitas banyak, kecuali hanya duduk santai, dan terkadang hingga tertidur lelap.
"Kanguru memiliki kebiasaan unik, semacam tidur siang, dan akan kembali aktif menjelang malam," ujar Mark Adamson, operator wisata alam di Kota Esperance, di sisi tenggara Australia Barat.
Makanan kanguru ini biasanya berupa bij-bijian dan buah semak yang banyak tersedia di Taman Nasional Cape Le Grand.
Lanskap taman nasional ini berubah-ubah, dari singkapan granit besar menjadi kolam air tawar dan pantai berpasir putih dengan pemandangan ke banyak pulau di seberang lautan.
Dengan pemandangan tepi pantai serta area piknik yang tertata rapi, beranjangsana ke lokasi ini mampu hadirkan perasaan menenangkan hati.
Selain itu, pengunjung juga bisa melakukan trekking melintasi banyak jalan setapak, yang membelah hutan semak, tebing, dan juga deretan pantai pasir putih di tenggara Australia Barat.
Pada musim semi, Taman Nasional Cape Le Grand kian berwarna ketika bunga-bunga liar bermekaran.
Simak video pilihan berikut:
Persentase Spesies Endemik yang Tinggi
Sejak lama, Australia dikenal memiliki persentase spesies endemik yang tinggi, di mana berarti bahwa keunikan alam tersebut sulit ditemukan di tempat lainnya di dunia.
Selain menjadi habitat beberapa hewan ikonik Australia, seperti kanguru merah dan quokka, negara bagian Australia Barat juga memiliki 141 dari 207 spesies mamalia Australia, 439 spesies reptil, 1.600 spesies ikan dan lebih dari 12.000 spesies bunga liar.
Lahan basah di Australia Barat mendukung warisan alam yang kaya akan kehidupan tumbuhan dan hewan. Sistem ini meliputi hutan bakau pasang surut, pasir dan lumpur, danau pantai, sistem air bawah tanah, dan rawa-rawa.
"Keanekaragaman hayati di seluruh pesisir Australia berada di peringkat kedua tertinggi dari 18 hotspot sejenis di dunia, dan terendah keempat dalam hal ancaman kerusakan," jelas Adamson.
"Menariknya, sebagian besar berada di Australia Barat," lanjutnya menambahkan bahwa negara bagian terkait memiliki kompleksitas iklim yang tinggi, mulai dari tropis di utara, gurun di bagian tengah, sub tropis, hingga semi Antartika di sisi paling selatan.
Di sepanjang 12.500 kilometer garis pantai Australia Barat, serta pulau-pulau di sekitarnya, merupakan habitat alami bagi lumba-lumba liar, lintasan migrasi paus, dan beberapa lingkungan laut paling beragam di Bumi.
Salah satu dari 18 titik penting keanekaragaman terumbu kaerang dunia, membentang ratusan kilometer dari kawasan Ningaloo Reef di utara ke Shark Bay di selatan. Dalam jarak tersebut, dapat ditemui kawanan kura-kura, duyung, hiu karang, manta ray, dan ikan terbesar di laut, hiu paus.
Lalu, di jantung pusat Australia Barat, terdapat sebuah bentang pedalaman terbesar seantero negeri berjuluk Golden Outback. Di sini, lanskap gurun yang luas terbuka berpadu indah dengan ngarai, yang membentuk habitat alami untuk beragam bunga dan satwa liar.
Advertisement
Konvensi WIsata Terbesar di Australia
Negara bagian Australia Barat baru saja memulai pekan tersibuk mereka pada 2019, yakni berupa penyelenggaraan Australia Tourism Exchange (ATE) 2019 yang berlangsung di Perth selama pertengahan April ini.
Lebih dari 2.000 orang di seluruh dunia terbang ke Perth untuk menghadiri ATE 2019. Mereka terdiri dari pelaku industri wisata, awak media, hingga beberapa duta representatif yang berasal dari kalangan pesohor global.
Agenda ini menjadi ajang bagi para pelaku pariwisata Australia untuk memamerkan produk mereka dan menegosiasikan kesepakatan turisme secara internasional.
Ajang tahunan yang telah memasuki tahun penyelenggaraan ke-40 ini disebut sebagai yang terbesar dalam satu dekade terakhir, di mana hampir 100 operator pariwisata ikut ambil bagian.
Selain itu, partisipan buyer dan media juga diajak untuk merasakan langsung pengalaman wisata di Australia Barat, melalui program sosialisasi 96 tur wisata ke berbagai destinasi unggulan, termasuk Margaret River, Lucky Bay, Golden Outback, dan Pulau Rottnest.