Menristekdikti: Startup Indonesia Terbanyak di ASEAN

Kemenristekdikti telah membina kurang-lebih 1.307 startup dari berbagai bidang.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 11 Apr 2019, 08:16 WIB
Menristekdikti Mohamad Nasir (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir membuka Indonesia Startup Summit (ISS) 2019 di Jakarta International Expo pada Rabu, 10 April 2019.

ISS 2019 ini dihadiri sekitar 5.000 peserta dan menampilkan 60 startup karya generasi milenial terbaik Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Nasir menjajal motor listrik Gesits, salah satu startup kebanggaan Indonesia karya Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan diproduksi PT Wijaya Manufakturing. Rencananya, motor listrik Gesits ini akan diluncurkan secara resmi pada April 2019.

Dalam sambutannya, Nasir menyampaikan, geliat startup di Indonesia tumbuh dengan sangat pesat dalam kurun waktu 4-5 tahun terakhir.

Menurutnya, hal ini juga berkat upaya Kemenristekdikti yang telah membina kurang-lebih 1.307 startup dari berbagai bidang. Jumlah tersebut terus meningkat dari 2015 lalu yang hanya 52 startup. Saat ini, jumlah startup di Indonesia berada pada peringkat pertama di ASEAN. 

"Jadi, Indonesia menjadi nomor satu di Asia Tenggara di bidang startup. Sedangkan di dunia kita urutan ke lima pada bidang startup. Indonesia masuk ranking lima dunia dari startupnya," tutur Nasir melalui sebuah pernyataan tertulis, Kamis (11/4/2019).

Dia mengatakan, selama lima tahun terakhir, Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang dibiayai dan dibimbing oleh Kemenristekdikti tidak membatasi pengembangan startup di Indonesia. Bidang teknologi informasi mengikuti tren yang banyak dikembangkan oleh perusahaan maupun lembaga lain. 

Sementara itu, di samping Gesits untuk bidang transportasi, juga ada kapal pelat datar yang dikembangkan oleh Teknik Perkapalan Universitas Indonesia (UI) bersama PT Juragan Kapal.

PT Juragan Kapal saat ini sudah memiliki omzet Rp 6,5 miliar, tertinggi kedua setelah PT Meta Sukses Pratama (MSP) yang memproduksi Satpam Pintar dengan omzet Rp 7 miliar.

"Di samping motor Gesits, di laut kita juga punya kapal pelat datar. Barusan kami luncurkan dari Jakarta menuju Bintuni, Papua. Bahkan memasuki laut yang gelombangnya sampai empat meter. Kata nakhoda kapal, selama lima belas tahun dia menjalankan kapal, baru kapal ini yang paling nyaman dan terbaik," jelas Nasir.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Lima Startup Terima Penghargaan

Ilustrasi Startup (iStockPhoto)

Dalam kesempatan ISS ini, Kemenristekdikti juga memberi penghargaan kepada lima karya startup yang paling menginspirasi hasil binaan Kemenristekdikti melalui Program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT). 

Lima karya paling inspiratif tersebut antara lain sebagai berikut:

 1. The Most Inspiring Startup dengan nama produk Compac Motorcycle dan nama inventor Suwanto binaan Universitas Diponegoro.

2. The Most Breakthrough Startup dengan nama produk: Kapal Pelat Datar dan nama perusahaan startup PT Juragan Kapal yang mengembangkan produk bersama Program Studi Teknik Perkapalan Universitas Indonesia (UI).

3. The Most Social Impact Startup denan nama Aruna Indonesia, yaitu aplikasi yang mempertemukan nelayan langsung dengan konsumen yang dikembangkan oleh Farid Naufal Aslam, lulusan Universitas Telkom.

4. The Most Growing Startup dengan nama produk GESITS yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan diproduksi PT. Wijaya Manufakturing, perusahaan patungan PT. Gesits Technologies Indo (GTI) dengan anak perusahaan BUMN, PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON).

5. The Most Competitive Innovation dengan nama produk: Katalis Merah Putih dengan nama inventor Profesor Subagjo dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya