Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengklaim, elektabilitasnya bersama Sandiaga Salahuddin Uno sudah sangat kuat. Menurut dia, hasil tersebut diperoleh dari lembaga-lembaga survei yang kredibel.
"Survei-survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga yang benar, lembaga-lembaga yang akurat, lembaga-lembaga yang sudah terbukti benar, bukan lembaga-lembaga yang bala-bala, bukan lembaga-lembaga yang menjual diri, bukan lembaga survei yang membohongi rakyat. Hitungan kita, kita berada di posisi yang sangat-sangat kuat," kata Prabowo saat melakukan kampanye terbuka di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 10 April 2019.
Advertisement
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengklaim, hasil survei luar negeri juga menyatakan, elektabilitas paslon nomor urut 02 tinggi. Prabowo optimistis bisa memenangkan Pilpres 2019.
"Hitungan dari lembaga-lembaga dalam dan luar negeri kita berada di posisi 58 sampai 63 (persen) pada hari ini," ucap Prabowo.
Meski demikian, Prabowo mengingatkan para pendukungnya tak besar kepala. Dia ingin pendukungnya tetap waspada adanya indikasi kecurangan pada hari pencoblosan pada 17 April 2019.
"Kita di ambang kemenangan, tapi kita tidak boleh besar kepala. Tidak boleh adigang adigung adiguno, ojo dumeh. Ya kita harus jeli dan waspodo, waspodo, jaga TPS," kata Prabowo.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Suara Massa Belum Tentukan Pilihan
Sementara itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi optimistlis suara para pemilih mengambang atau pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) akan memilih pasangan 02. Karena jika pemilih telah memutuskan, dipastikan mereka akan memilih pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf.
Hal ini disampaikan Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Habiburokhman, kala ditemui di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4).
Habiburokhman menyampaikan, pihaknya tidak terlalu mementingkan hasil survei sejumlah lembaga yang memprediksi pasangan yang diusungnya akan kalah. Pihaknya lebih melihat pada tren. Menurut dia, tren elektabilitas Jokowi-Ma'ruf stagnan atau turun.
"Dan yang paling penting itu juga ada undecided voters yang sangat besar. Saya pikir undecided voters ini juga bukan murni undecided. Mereka sudah decide, memutuskan tapi kelihatan merahasiakan, tidak ingin menyampaikan pilihannya kepada surveyor," jelasnya.
"Dan kemungkinan besar, saya haqqul yaqin undecided voter itu sudah ke kita. Kenapa? Kalau dia sudah decided, pasti dia akan memilih petahana. Dia pasti speak up, pasti dia akan ngomong," katanya.
Capres petahana, katanya, memiliki waktu selama 4,5 tahun untuk mengkampanyekan dirinya. Waktu itu adalah waktu sangat panjang untuk meyakinkan masyarakat. Namun, dia menilai Jokowi tidak bisa meyakinkan para pemilih mengambang ini dengan masa yang cukup panjang itu.
"Kalau dalam waktu 4,5 tahun dia tidak bisa meyakinkan undecided yang 7-8 persen, bagaimana mungkin dalam waktu seminggu ke depan dia bisa meyakinkan untuk melanjutkan. Jadi sudah, alhamdulillah ya, kita tidak takabur, kita (akan) punya presiden baru," kata dia
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka
Advertisement