Liputan6.com, Jakarta - Mus Mulyadi, siapa yang tak kenal dengan penyanyi dangdut satu ini? Lahir di Surabaya, Jawa Timur, Mus Mulyadi telah menjadi salah satu maestro keroncong pada masanya.
Namun kabar duka baru saja tersiar pada Kamis (11/4/2019). Mus Mulyadi meninggal dunia di usia 73. Kabar ini disampaikan oleh anak kedua Mus Mulyadi, Erick Haryadi.
Baca Juga
Advertisement
Semasa hidupnya, Mus Mulyadi telah mencetak lagu-lagu hits yang sangat populer. Sebut saja di antaranya "Dinda Bestari", "Telomoyo", "Kota Solo", hingga "Jembatan Merah".
Kariernya di dunia musik diawali dengan kiprahnya sebagai personel Favourite's Group. Ia pun akhirnya menikah dengan Helen Sparingga yang merupakan seorang penyanyi seperti dirinya.
Mus Mulyadi juga merupakan kakak kandung Mus Mujiono, penyanyi jazz yang sosoknya sangat populer di Tanah Air pada era 1980-an.
Bakat Musik hingga Penyakit Diabetes
Sejak kecil, Mus Mulyadi sudah menunjukkan bakatnya sebagai seorang musikus. Tak cuma dirinya, saudara-saudara dan orang tuanya memang sudah punya bakat di bidang musik.
Sebelum Favourite's Group, Mus Mulyadi juga sempat mendirikan band bersama rekan-rekannya. Sebut saka Irama Puspita, Dara Puspita, dan Arista Birawa.
Setelah keluar dari Favourite Group, barulah ia bersolo karier. Dari situlah julukan Buaya Keroncong melekat pada dirinya.
Selain bernyanyi, Mus Mulyadi juga sempat terlibat di dunia perfilman. Ia bahkan pernah tampil dalam film layar lebar bertajuk Putri Solo dan Aku Mau Hidup.
Dunia musik dangdut sempat didalami oleh Mus Mulyadi sebelum akhirnya ia menderita penyakit diabetes dan mengalami kebutaan. Mata Mus Mulyadi sempat dioperasi, sayangnya upaya tersebut gagal. Ia mengalami kebutaan hingga akhir hayatnya.
Advertisement