Liputan6.com, Banjarnegara - Sebanyak enam tersangka kasus mafia sepak bola diboyong dari Jakarta ke Banjarnegara. Rabu tengah malam, mereka tiba di markas Kepolisian Resor Banjarnegara.
Keesokan harinya, Kamis, 11 April 2019, keenam tersangka menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Negeri Bajarnegara. Selain enam tersangka, Kejari Banjarnegara juga menerima penyerahan barang bukti berupa dua unit mobil dan sekitar 250 dokumen terkait kasus mafia bola ini.
Baca Juga
Advertisement
Keenam tersangka kasus mafia bola menjalani pemeriksaan tahap dua penyerahan tersangka dan barang bukti. Tahap pertama pemeriksaan berkas dilakukan di Kejaksaan Agung. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Banjarnegara pun bakal secepatnya melimpahkan berkas perkara itu ke pengadilan agar segera disidangkan.
Sebelum menjalani persidangan, keenam tersangka akan dititipkan di Rutan Banjarnegara untuk masa penahanan selama 20 hari hingga 30 April 2019. Persidangan akan dilakukan setelah Pemilu 2019.
Kasus ini terkuak dari laporan bekas Manajer Timnas Garuda Putri U16 dan Manajer klub Sepak Bola Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani. Perempuan cantik ini merasa ditipu oleh sejumlah pejabat PSSI.
Menanggapi pelimpahan berkas tersangka mafia bola ke kejaksaan, Lasmi menyatakan siap buka-bukaan di pengadilan. Bahkan, ia mengaku sudah tak sabar menunggu tibanya saat itu.
Saksikan video Pilihan Berikut Ini:
Kesiapan Lasmi Mengungkap Fakta di Pengadilan
Lasmi mengaku tengah mempersiapkan diri untuk menjadi saksi dalam persidangan kasus yang dilaporkannya itu. Lasmi pun mengaku siap untuk mengungkap fakta yang diketahuinya di pengadilan.
Saat ini, ia dan kuasa hukumnya tengah mempersiapkan berkas-berkas yang akan dibawa ke meja pengadilan. Utamanya, keterangan yang telah diberikannya kepada Satgas Anti Mafia Bola.
“Karena saya kan sudah laporan dari kemarin bulan Desember ya. Paling diingat-ingat lagi, karena memang yang nanti akan saya ungkapkan adalah kenyataan, maksudnya penipuan terhadap saya,” kata Lasmi Indaryani,” katanya, lewat sambungan telpon, Kamis, 11 April 2019.
Dia pun menyambut baik diboyongnya para tersangka mafia bola ke Banjarnegara. Pengadilan di Banjarnegara, membuatnya lebih fokus. Tapi, Lasmi mengaku tak tahu alasan khusus persidangan bakal digelar di Pengadikan
Tetapi, dari yang diketahuinya, kebanyakan saksi memang ada di Banjarnegara. Sebab kasus pertama yang dilaporkan adalah pelaporan menyangkut dugaan penipuan terhadap klub sepak bola Persibara Banjarnegara.
Lasmi pun menyambut baik atas pelimpahan tersangka dari penyidik Polri ke kejaksaan. Ini menunjukkan, segala tuduhan dalam perkara tersebut semakin mendekati kebenaran.
Kasus kejahatan di persepakbolaan Indonesia ini tinggal menunggu proses persidangan untuk pembuktiannya.
Kalau saya pikir sih karena TKP-nya kebanyakan di sini, saksi-saksi kebanyakan juga pengurus Persibara, jadi orang Banjarnegara juga,” dia mengungkapkan.
Ia pun mengapresiasi Polri, khususnya Satgas Anti Mafia Bola yang telah bekerja keras mengusut kasus ini secara profesional. Hasil kerja keras tim Satgas menjadikan perkara ini cepat selesai hingga dinyatakan lengkap oleh kejaksaan.
Advertisement