Liputan6.com, Jakarta Walton Family Foundation, institusi filantropi asal Amerika mengunjungi lokasi tambah udang di Kabupaten Banyuwangi. Walton Family Foundation siap mengucurkan dana untuk pengelolaan tambak udang di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu.
Bantuan tersebut diberikan tak lain untuk meningkatkan kapasitas petani udang, lewat pengelolaan tambak berkelanjutan, sekaligus memegang kendali rantai dagang para petambak. Hal itu dikatakan oleh Direktur Program Walton Foundation Barry Gold.
Advertisement
"Kami mencari tempat yang concern memproduksi pertambakan udang secara lestari dengan baik, seperti Banyuwangi salah satunya. Kami mendanai untuk membantu petambak udang mengembangkan produktivitas secara berkelanjutan. Kami juga menggandeng Pemkab Banyuwangi untuk program ini," kata Barry.
Program kolaborasi ini berlangsung mulai April 2019 hingga akhir 2020. Walton Family Foundation bakal menggandeng sejumlah institusi untuk menjalankan programnya, antara lain Conservation International, WWF Indonesia, The Nature Conservancy Indonesia.
Walton Family Foundation adalah yayasan yang didirikan Keluarga Walton, pendiri jaringan supermarket terbesar di dunia, Walmart. Pada 2018, yayasan ini mengeluarkan lebih dari sekitar Rp8,5 triliun hibah untuk menjalankan misi mereka, termasuk program perikanan lestari di berbagai negara.
Program Officer Environment Walton Foundation, Heather D'Agnes, mengatakan, program ini dilakukan dengan melihat keseluruhan lansekap tambak di Banyuwangi agar bisa menentukan sistem yang tepat untuk dikembangkan. Mereka melihat praktik pengelolaan tambak, baik oleh petambak skala besar maupun kecil.
"Isu kami bukan tambak per tambak, tapi melihat lansekap keseluruhan. Komponen apa yang perlu ditingkatkan, apakah kualitas penjagaan lingkungan, pencegahan penyakit, atau kapasitas petambaknya. Kira-kira mekanisme apa yang perlu kami dukung, termasuk pembiayaannya," kata Heather.
Luas perikanan tambak udang Banyuwangi 1.384 hektare, dengan produksi mencapai 19.700 ton. Dari angka tersebut, 19.200 ton diekspor untuk memenuhi pasar Eropa.
Fitrian Ardiansyah dari Yayasan Inisiatif Dagang Hijau, salah satu NGO yang digandeng Walton Family menambahkan, target program ini adalah pengelolaan tambak yang tidak mengeluarkan polusi. Jika polusi bisa dikontrol dengan baik, maka dapat mengurangi risiko penyakit udang sehingga memicu produktivitas.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik program tersebut.
"Kami yakin program ini bisa meningkatkan produksi udang dari lahan yang sudah ada, tanpa harus menambah lahan. Sekaligus mereduksi polusi," kata Anas.
Anas berharap dengan pengelolaan yang baik, tambak udang bisa menjadi alternatif wisata edukasi.
"Mereka sangat mendukung kami yang ingin mengembangkan wisata edukasi perikanan di kawasan tambak. Seperti tambak-tambak di Hawai bisa menjadi wisata edukasi," ujarnya.
(*)