Liputan6.com, Jakarta - Salah satu bursa kripto-aset terbaik, Upbit Indonesia, membuka airdrop besar-besaran dengan nilai 100 juta NPXS token, setara Rp 1,2 miliar. Kampanye ini dimulai sejak 5 April hingga 4 Mei 2019.
Airdrop sendiri adalah token yang diberikan secara cuma-cuma oleh sebuah perusahaan. Program khusus pengguna Upbit ini digelar dalam rangka merayakan pencatatan NPXS Pundi X di Upbit Indonesia dan Korea Selatan.
Baca Juga
Advertisement
Pengguna baru yang mendaftar ke Upbit Indonesia dan menyelesaikan verifikasi Level 2, akan menerima 100.000 token NPXS per akun. Semua pengguna yang ada dengan Level 2 atau 3 akan menerima jumlah yang sama.
Selain itu, Upbit Indonesia juga akan menurunkan tambahan 50 persen (atau hingga 100.000 token NPXS) kepada pengguna yang telah menyelesaikan deposit NPXS pertama mereka ke dalam wallet Upbit Indonesia.
Secara total, pengguna akan dapat menerima maksimum 200.000 token NPXS, setara Rp 2,4 juta pada 5 April.
"Upbit sepenuhnya diinvestasikan untuk mendukung proyek-proyek blockchain Indonesia. Pundi X adalah salah satu proyek blockchain terbesar di negara ini dan pencatatan NPXS pada Upbit Indonesia dan Korea Selatan menunjukkan komitmen kami untuk menjadi bagian dari ekosistem blockchain Indonesia," kata Alex Kim, CEO Upbit APAC.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Tawarkan Standar Tertinggi
Menurut Kim, dengan memanfaatkan keahlian teknologi perusahaan, Upbit akan terus menawarkan standar tertinggi dalam fitur perdagangan, sistem keamanan, dan peraturan.
"Kami menyambut bisnis-bisnis blockchain Indonesia untuk bermitra dengan Dunamu dan Upbit," ucapnya menambahkan.
Melalui kemitraan eksklusifnya dengan Bittrex, Upbit saat ini menawarkan hampir 200 aset-kripto untuk diperdagangkan. Upbit merupakan bursa ketiga terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan oleh Blockchain Transparency Institute pada Desember 2018.
Upbit juga telah mendapatkan sertifikasi dari organisasi keamanan informasi internasional dan domestik terpercaya. Saat ini Upbit hadir di Korea Selatan, Singapura, dan Indonesia.
Reporter: Syakur Usman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement