Proyek Rel Dwi Ganda Cakung-Bekasi Masih Terkendala Lahan

Pembuatan rel dwi ganda menghabiskan Rp 60 miliar per km.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Apr 2019, 14:22 WIB
Warga melintas di jalur baru rel Double Double Track (DDT) di lintasan rel kereta api, Cikarang, Jawa Barat, (8/2). Proyek pembangunan rel ganda KRL dan kereta jarak jauh jalur Cikarang-Manggarai tersebut hampir selesai. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta-Banten Direktorat Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mempercepat pembangunan jalur dwi ganda (double-double track) Manggarai-Bekasi.

Sampai saat ini yang sudah dibangun dan mulai beroperasi pada hari ini, adalah lintas Jatinegara-Cakung sepanjang 9,5 kilometer (km). Dengan demikian masih ada lintas Cakung-Bekasi sepanjang 12 km yang masih proses pembangunan.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta-Banten Jumardi mengatakan, untuk lintas Cakung-Bekasi saat ini proses konstruksinya masih terkendala lahan.

"Kendalanya dari segi pembangunan, pembebasan lahan. Kranji ada beberapa warga yang mau dibebasin lahannya, sedang proses di pengadilan," kata dia di Stasiun Jatinegara, Jumat (12/4/2019).

Lahan yang belum bisa dibebaskan yaitu seluas 1.600 x 200 meter. Hanya saja, lahan yang dibebaskan ini bukan diperuntukkan bagi rel kereta api, melainkan hanya berupa perluasan akses warga sebagai dampak proyek tersebut.

"Kami harus ganti jalur akses warga itu sehingga pada saat operasi kereta jangan sampai keluar rumah langsung rel," tegas dia.

Meski demikian, Jumardi optimis pembebasan lahan ini bisa segera dieksekusi untuk kemudian pemyelesaian penyambungan rel di wilayah tersebut.

Untuk nilai investasi, Jumardi mengungkapkan pembuatan jalur dwi ganda ini menghabiskan Rp 60 miliar per km.

"Manggarai-Bekasi akhir 2020 selesai. Secara kontraktual 2021. Itu kalau kita bisa melakukan percepatan," pungkasnya.


Proyek Jalur Kereta Ganda Manggarai-Bekasi Ditargetkan Rampung di 2021

Pekerja melakukan proses pembangunan kontruksi jalur rel dwi ganda di Jakarta, Jumat (13/4). Penyelesaian proyek infrastruktur jalur DDT Manggarai- Cikarang ini ditargetkan lebih cepat dari target awal tahun 2022. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Proyek double-double track (DDT) atau jalur ganda Manggarai-Bekasi ditargetkan rampung pada 2021.

Kepala Balai Teknik Jakarta Banten Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Jumardi mengatakan, proyek DDT Manggarai Bekasi ini akan terdiri dari 8 stasiun yang telah dan akan dimodernisasi.

Itu antara lain terdiri dari stasiun Manggarai, stasiun Jatinegara, stasiun Klender, stasiun Buaran, stasiun Klender baru, stasiun Cakung, stasiun Kranji, dan stasiun Bekasi.

"2021 modernisasi maka DDT bisa full Manggarai-Bekasi. Harapannya jangka panjang kita lihat seperti apa pola operasinya, mungkin bisa sampai Cikarang," tutur dia di Jakarta, Senin (8/4/2019).

Dia menjelaskan, tahun ini pihaknya akan melakukan tender tahap II untuk memperluas proyek pembangunan DDT. Pembangunan DDT sampai saat ini sudah sampai stasiun Cikarang.

"Tahun ini kita lakukan tender tahap II supaya lebih besar lagi. Kita bangun juga depo Cipinang diperuntukan depo lokomotif juga akomodir kereta. Bekasi-cikarang kita elektrifikasi dan dioperasikan 2017," jelasnya.

Adapun sebagai informasi, Kementerian Perhubungan dalam rangka mendukung operasional jalur Ganda (DDT) juga telah menyelesaikan modernisasi 5 stasiun. Kelimanya yaitu Stasiun Klender, Stasiun Klender Baru, Stasiun Buaran, Stasiun Cakung dan Stasiun Kranji.

Beroperasinya DDT segmen Jatinegara – Cakung dan 5 stasiun modernisasi akan mendukung terwujudnya target penumpang kereta api perkotaan di wilayah Jabodetabek. Pengguna jasa KRL Commuterline ditargetkan menjadi 1,2 juta orang per hari pada 2019.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya