Liputan6.com, Garut - Keganasan perairan Garut selatan, Jawa Barat kembali memakan dua korban dalam dua kejadian yang berbeda. Satu korban meninggal di area wisata Pantai Karang Papak, Kecamatan Cikelet, sedangkan satu korban lainnya, berada di area wisata Curug Cikaso, Kecamatan Cisompet, Garut.
Korban pertama, Asep Rohendi (19) dari dusun Ciputri Kecamatan Cimindi, Kabupaten Bandung, ditemukan setelah tenggelam di saat berenang di area wisata laut Karang Papak, Cikelet.
“Korban ditemukan Kamis pagi sekitar pukul 08.30,” ujar Kasatpol Air Polres Garut, AKP Tri Andri, Kamis (11/4/2019) petang.
Menurutnya, korban tenggelam setelah bermain di sekitar bibir pantai bersama tiga rekannya, namun saat itu tiba-tiba debit air laut naik hingga hingga menyeretnya ke tengah laut.
“Diduga korban tidak bisa berenang,” ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Juru Bicara Basarnas Jawa Barat Joshua Banjarnahor menambahkan, untuk mencari korban lembaganya menerjunkan tiga regu penyisiran di sekitar lokasi bencana.
“Pembagian SRU sesuai SOP dan keselamatan kerja,” kata dia.
Dalam prakteknya, regu satu melakukan penyisiran dari lokasi kejadian ke arah timur sampai dengan pantai Santolo, sejauh 3 kilometer. “Sedangkan regu kedua ke arah barat sampai dengan pantai Pameungpeuk sejauh 2 kilometer,” kata dia.
Sementara regu tiga yang diterjunkan melakukan penyisiran hampir di sepanjang lokasi kejadian menggunakan kapal patrol Satpoloar Santolo. “Korban ditemukan sekitar 1,2 kilometer dari lokasi kejadian, selanjutnya dibawa ke puskesmas Cikelet,” ujar dia.
Tenggelam di Curug
Selain korban tenggelam di laut Karang Papak, wilayah Cikelet, dalam waktu hampir bersamaan, satu korban meninggal dunia kembali dievakuasi tim gabungan Basarnas Jawa Barat di area wisata Curug Cikaso, Kecamatan Cisompet.
Joshua mengatakan, berdasarkan keterangan di sekitar lokasi kejadian, korban Fauzi (15), warga Kampung Batu Sari, Cisompet, meninggal dunia setelah sebelumnya terlilit rekannya yang menggunakan tali di area perairan curug yang dikenal cukup dalam itu.
“Korban ditemukan di sekitar lokasi kejadian,” kata dia.
Di tengah curah hujan yang masih tinggi di wilayah Jawa Barat, lembagnya meminta agar warga atau pengunjung, bisa lebih mengutamakan keselamatan.
“Terlebih keadaan debit sungai dan gelombang laut tak menentu, masyarakat harus lebih hati-hati,” ujar dia mengingatkan.
Selain itu, bagi masyarakat yang beraktifitas di sekitar sungai, curug ataupun laut, agar lebih waspada saat debit air naik secara signifikan. “Hindari bila air deras tidak seperti biasa, serta tidak nekat berswafoto di bawah curug,” ujar dia.
Tidak hanya itu, bagi warga yang berada di bawah tebing tinggi, agar meningkatkan kewaspadaan terutama saat hujan deras turun membasahi wilayahnya.
“Bila mendapatkan tanda tanda keretakan tanah atau pergeseran tanah lapor ke aparat desa setempat dan warga diharapkan lebih waspada lagi,” ujarnya.
Bahkan jika kondisi darurat untuk segera mendapatkan pertolongan, warga bisa langsung menghubungi nomor darurat kantor Basarnas Jawa Barat di nomor 022-7780437 atau lewat jalur WhatsApp 081220774022. “Kami siap merespon dengan cepat,” ujar Joshua.
Advertisement