Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Alvara Research Center mencatat elektabilitas pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin 52,2 persen. Sementara, pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno 38,8 persen. Pemilih yang belum memutuskan sebesar 9 persen.
Secara tren elektabilitas, Jokowi-Ma'ruf cenderung turun, dari 53,9 persen pada Februari 2019 menjadi 52,2 persen pada April 2019. Sementara Prabowo-Sandiaga cenderung naik, 34,7 persen pada Februari, menjadi 38,8 persen pada April 2019.
Advertisement
Menurut CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali, meski elektabilitas Prabowo-Sandiaga naik, tetap sulit mengejar Jokowi-Ma'ruf. Hal itu berbeda jika kecenderungan naik terjadi beberapa bulan lalu.
"Kenaikan ini sudah terlambat, pemilu tinggal beberapa hari lagi, kecil kemungkinan elektabilitas Prabowo-Sandi mampu menyalip Jokowi-Ma'ruf Amin," ujarnya saat pemaparan survei di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2019).
Sementara, Hasanuddin memprediksi angka pemilih yang belum menentukan bakal menurun. Persebarannya, dari 9 persen merata ke dua pasangan calon. Jokowi-Ma'ruf menjadi 57,2 persen, Prabowo-Sandiaga 42,8 persen.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Swing Voters
Tingkat kemantapan pendukung kedua pasangan calon juga tinggi. Tingkat swing voter atau pemilih yang mungkin berpindah sebesar 13,3 persen untuk Jokowi-Ma'ruf, dan 10,4 persen dari total pemilih masing-masing pasangan calon.
"Solid voters atau pemilih yang tidak akan pindah Jokowi-Ma'ruf 86,7, Prabowo-Sandi 89,6 persen," imbuh Hasanuddin.
Survei Alvara dilaksanakan pada 2-8 April 2018 dengan melakukan wawancara terhadap 2.000 orang. Responden diambil secara acak dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei sebesar 2,23 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Advertisement