Tabrakan Beruntun di Tol, Semua Pengemudi Harus Antisipatif

Tabrakan beruntun terjadi di ruas jalan Tol JORR di KM 9.400. Dalam kecelakaan ini, dikabarkan satu orang tewas dan mengakibatkan kemacetan sepanjang dua kilometer.

oleh Arief Aszhari diperbarui 12 Apr 2019, 18:22 WIB
Ilustrasi tabrakan mobil. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Tabrakan beruntun terjadi di ruas jalan Tol JORR di KM 9.400. Dalam kecelakaan ini, dikabarkan satu orang tewas dan mengakibatkan kemacetan sepanjang dua kilometer.

Sejatinya, jika berbicara kasus kecelakaan di jalan tol, terlepas apapun faktor yang mengakibatkan kejadian tersebut, pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan memang banyak yang harus diperbaiki dalam konteks masyarakat Indonesia yang belajar mengemudi dari pengalaman semata.

Para pengemudi ini sudah mengendarai mobil belasan sampai puluhan tahun hanya bermodalkan feeling dan keberuntungan.

"Seorang pengemudi yang baik adalah yang bisa melakukan manuver terencana. Artinya, saat melakukan pengereman terencana, belok kiri terencana, belok kanan terencana. Bukan, karena gerakan manuver mendadak atau refleks," jelas Jusri saat berbincang dengan Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Saksikan Videonya di Bawah Ini:


Selanjutnya

Lalu, bagaimana seorang pengemudi bisa melakukan perencanaan mengemudi dengan kondisi jalan yang dinamis?

"Pertama, mendeteksi bahaya, yang mengancam dan berpotensi mengancam dirinya. Bahaya bisa datang dari depan, kiri, belakang, kanan, bahkan atas. Pastikan indera mata bisa mendeteksi segala potensi bahaya dan ancaman dari awal, dan ketika bahaya tidak terlihat, maka sikapi dengan meningkatkan kewaspadaan," tegasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya