Astra Graphia Bagi Dividen Tunai Rp 80 per Saham

PT Astra Graphia Tbk (ASGR) (Astragraphia) akan membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham sekitar 40 persen dari laba bersih 2018.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Apr 2019, 19:30 WIB
Seorang pria melintas di depan papan monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Graphia Tbk (ASGR) (Astragraphia) akan membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham sekitar 40 persen dari laba bersih 2018. Jumlah dividen tunai yang dibagikan Rp 80 per lembar saham.

Sebelumnya perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp 30 per saham dan sudah dibayarkan pada 22 Oktober 2018. Sisanya Rp 50 per lembar saham yang akan dibayarkan pada 10 Mei 2019.

Pembagian dividen 2018 ini juga melihat kinerja keuangan perseroan. PT Astra Graphia Tbk membukukan pendapatan bersih konsolidasian sebesar Rp 4 triliun, meningkat 4 persen per Desember 2018 dibandingkan periode sama pada 2017.

Sedangkan laba bersih konsolidasian mencapai Rp 270 miliar meningkat 5 persen dibanding tahun lalu.

Peningkatan pendapatan bersih dikontribusikan dari pertumbuhan unit usaha solusi dokumen sebesar 9 persen, dengan portofolio Graphic Communication Services sebagai motor pertumbuhan.

Solusi teknologi informasi bertumbuh 19 persen, sedangkan unit usaha solusi perkantoran mengalami penurunan sebesar 12 persen.

"Selama tahun 2018, Astragraphia terus berinovasi dan melakukan transformasi bisnis dan memberikan layanan bernilai tambah di bidang solusi pencetakan dan digital, 'Print Things Digitize Things'," kata Presiden Direktur Astragraphia Herrijadi Halim, Jumat (12/4/2019).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Susunan Direksi dan Komisaris

Astragraphia dan Fuji Xerox Tawarkan Solusi Printing Kreatif. Liputan6.com/ Jeko Iqbal Reza

Selain pembagian dividen juga dibahas agenda rutin RUPS lainnya termasuk pengangkatan Gunawan Geniusahardja sebagai Komisaris Independen untuk masa jabatan sejak ditutupnya RUPS Tahunan hingga RUPS Tahunan tahun 2020, sehingga susunan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Bambang Widjanarko Santoso (Paulus Bambang)

Komisaris : Gunawan Geniusahardja

Komisaris Independen : Lukito Dewandaya

Presiden Direktur : Herrijadi Halim (Harry Halim)

Direktur : Hendrix Pramana

Direktur : Halim Wahjana

Direktur : Mangara Pangaribuan

 


Kinerja Asta Otopart pada Kuartal I 2019

Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, anak usaha PT Astra International Tbk yaitu PT Astra Otoparts Tbk telah merilis laporan keuangan kuartal I 2019.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/4/2019),laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 9,15 persen menjadi Rp 159,35 miliar hingga kuartal I 2019. Pada kuartal I 2018, perseroan meraup laba Rp 145,99 miliar.

Pendapatan bersih naik tipis 2,73 persen menjadi Rp 3,94 triliun hingga 31 Maret 2019 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,83 triliun.

Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 3,39 triliun pada kuartal I 2019 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,33 triliun.

Hal itu mendorong laba bruto tumbuh 8,15 persen menjadi Rp 544,93 miliar hingga kuartal I 2019 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 503,84 miliar.

Perseroan mencatatkan penurunan laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama merosot menjadi Rp 59,10 miliar hingga kuartal I 2019 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 60,87 miliar. Selain itu, perseroan mencatatkan penghasilan lain-lain naik menjadi Rp 21,09 miliar selama kuartal I 2019.

Dengan melihat kinerja itu, laba per saham dasar dan dilusi naik menjadi Rp 33 pada kuartal I 2019 dari periode kuartal I 2018 sebesar Rp 30.

Total liabilitas naik menjadi Rp 4,81 triliun pada 31 Maret 2019 dari periode 31 Desember 2018 sebesar Rp 4,62 triliun.

Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 11,40 triliun pada 31 Maret 2019 dari periode Desember 2018 sebesar Rp 11,26 triliun. Perseroan kantongi kas sebesar Rp 721,47 miliar.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya