3 Ribu Personel TNI-Polri Dikerahkan Amankan Debat Pamungkas Pilpres

Polri dan TNI akan mengerahkan 3.000 personel untuk mengamankan debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu 13 April.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Apr 2019, 20:12 WIB
Aparat Kepolisian berjaga di depan pintu masuk lobby debat cawapres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3). Polisi menerapkan empat ring pengamanan yang dijaga oleh Paspampres, TNI Polri, dan Polda Metro Jaya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Polri dan TNI akan mengerahkan 3.000 personel untuk mengamankan debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu 13 April. Dalam debat pamungkas pilpres ini Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan beradu gagasan soal tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.

"Debat sesuai jadwal KPU dilaksanakan di Hotel Sultan itu jam 20.00 WIB sampai selesai. Personel yang kita gunakan 3.000 personel TNI-Polri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jumat (12/4/2019).

Dalam debat nanti, pihaknya akan membagi tiga ring untuk melakukan pengamanan. Untuk ring pertama akan diamankan oleh Paspamres, ring kedua, dan ketiga akan diamankan personel gabungan TNI-Polri.

"Masyarakat, undangan, pendukung paslon yang ditentukan KPU itu parkirnya di dalam Hotel Sultan. Ini semua sudah kita komunikasikan dengan KPU," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Rekayasa Lalu Lintas

Petugas keamanan bersenjata lengkap mengamankan lokasi debat keempat Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3). Debat kali ini mengangkat tema tentang ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lalu, untuk rekayasa lalu lintas pada saat atau sebelum debat pilpres kelima dimulai akan dilakukan secara situasional. Hal itu juga akan dilihat terlebih dahulu oleh Ditlantas Polda Metro Jaya.

"Untuk rekayasa lalu lintas itu nanti situasional ya. Nanti itu Dirlantas yang mengaturnya," pungkasnya.

 

Reporter: Nur Habibie

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya