Liputan6.com, Jakarta - Debat putaran terakhir Pilpres 2019 akan berlangsung malam ini, Sabtu (13/4/2019) di Hotel Sultan, Jakarta.
Meski tinggal menghitung jam, beberapa lembaga survei masih mengeluarkan hasil surveinya terkait elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Advertisement
Salah satunya adalah Poltracking Indonesia. Jelang pencoblosan 17 April 2019, lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas capres dan cawapres.
Hasilnya, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin unggul dengan suara 54,5 persen.
Berikut hasil survei capres dan cawapres jelang debat pamungkas Pilpres 2019 dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Poltracking Indonesia
Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas capres-cawapres jelang pencoblosan 17 April 2019. Hasilnya, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin unggul dengan suara 54,5 persen.
"Ini adalah data prediksi data Poltracking Indonesia, angka 01 perolehannya 54,4 persen jadi ini yang relevan untuk dikutip. Yang kedua adalah posisi 02 (Prabowo-Sandi) di 45,5 persen," kata AR Founder & Executive Director Poltracking Hanta Yuda di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019).
Survei ini dilakukan sejak 1-8 April 2019 dengan populasi pemilih warga negara Indonesia yang punya hak pilih dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Jumlah responden 2.000 menggunakan dengan metode multistage random sampling. Margin of error plus minus 2,2 persen. Cara survei melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner, setiap pewawancara mewawancarai 10 orang dalam satu desa atau kelurahan.
Kemudian qualitiy control survei dengan spot check, call back, verifikasi foto dan GPS, double entry dan proses input data.
Hanta menjelaskan elektabilitas Jokowi dan Prabowo kini hanya terpaut 9 persen namun elektabilitas itu masih bisa berubah.
Jika diprediksi, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf terendah hanya 52,3 persen tertinggi 56,7 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi terendah 43,3 persen sampai dengan 47,7 persen. Meski begitu, Hanta menambahkan elektabilitas dua capres ini cenderung naik.
"Kedua pasangan ini mengalami tren naik artinya dua hal debat dan kampanye terbuka memberikan dampak positif menurunkan undecided," ucap Hanta.
Hanta menegaskan, angka ini bisa berubah karena dua faktor. Pertama karena margin of error hingga dinamika politik.
"Jadi survei ini menyimpulkan berdasarkan data yang kami dapat kemungkinan jika tidak ada dinamika politik yang cukup kencang dan sanga dinamis maka 01 akan unggul di pemilu 2019 mendatang 17 April mendatang," ucap Hanta.
Jika menggunakan metode simulasi pertanyaan kertas suara elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 53,3 persen mengungguli pasangan Prabowo-Sandi yang hanya mendapatkan 39,7 persen dengan jumlah undecided voters 7 persen.
Advertisement
2. Survei Median
Lembaga survei Media Survei Nasional (Median), hari ini merilis hasil penelitiannya, yang dilakukan 31 Maret-7 April 2019. Salah satu yang disoroti adalah elektabilitas kandidat Pilpres 2019.
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, mengatakan, dari hasil surveinya, pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga, bersaing ketat.
"Dari hasil survei, pasangan Joko Widodo-Maruf Amin masih memimpin dengan perolehan 47,2 persen dan pasangan Prabowo-Sandi 39,5 persen, dengan 13,3 persen yang masih belum menentukan pilihan atau termasuk undecided voters," kata Rico dalam keterangannya, Sabtu (13/4/2019).
Dia menuturkan, dengan hasil ini, terbuka peluang bagi petahana atau penantang untuk memenangkan pilpres 2019, bila mampu meraup sebanyak-banyaknya undecided voters.
"Bila suara undecided terkonsolidasi atau tersebar merata secara proporsional kepada kedua pasangan kandidat, maka petahana dipastikan akan menang. Namun jika suara undecided terkonsolidasi kepada penantang, maka penantang berpeluang besar akan menang," ungkap Rico.
Dia menuturkan, dengan masih terbukanya peluang tersebut. Kedua kontestan masih harus saling bersaing.
"Kedua kandidat dan tim sukses harus makin bekerja keras demi memenangkan kontestasi 17 April 2019 yang tinggal menghitung hari," pungkasnya.
Adapun survei ini dilakukan dengan mengambil sampel dari 1.500 orang yang memiliki hak pilih di 34 Provinsi. Survei menggunakan teknik Multistage Random sampling.
Sementara, toleransi kesalahan atau margin of error sebesar ± 2,6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Quality Control dilakukan terhadap 20 persen dari sampel yang ada. Kemudian, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak.
3. Indo Barometer
Indo Barometer menggelar survei elektabilitas pasangan capres cawapres Jokowi- Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga. Hasilnya, Jokowi lebih unggul dari lawan politiknya di Pilpres 2019.
"Proyeksi hasil Pilpres 17 April 2019 dengan asumsi golput merata, Jokowi-Ma'ruf 59,9 persen sementara Prabowo-Sandiaga 40,1," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Hotel Haris, Jakarta Selatan, Sabtu (13/4/2019).
Qodari menyatakan, selisih antara 01 dan 02 sebesar 19,8 persen. "Adapun rentang suara 01 antara 57, 07 persen - 62,73 persen dan Prabowo-Sandiaga antara 37,27 persen - 42,93 persen (suara saat pencoblosan)," ujar dia.
Alasan responden menjatuhkan pilihan pada 01 disebut Qodari adalah tingkat kepuasan kinerja Jokowi yang selalu tinggi.
"Kita perlihatkan pada survei sebelumnya pertama tingkat kepuasan kepada Pak Jokowi itu diangkat sekitar 65 persen, jadi mayoritas puas," ucap dia.
"Biasanya kalau calon petahana itu tingkat kepuasannya tinggi dia akan dipilih kembali, kedua evaluasi terhadap kepribadian dan kemampuan Pak Jokowi juga lebih bagus daripada Pak Prabowo," kata Qodari.
Jumlah sampel pada survei sebanyak 1.200 responden dan tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel adalah multistage random sampling serta teknik pengumpulan data adalah tatap muka. Sementara margin of error 2,8 persen.
Advertisement