Liputan6.com, Stockholm - Puluhan orang dengan wajah cerah ceria mengantre dengan rapi hari ini di Wisma Duta RI, Lidingo, Swedia. Sabtu, 13 April 2019, adalah tanggal yang ditetapkan sebagai hari pemungutan suara untuk WNI yang berada di wilayah akreditasi KBRI Stockholm.
"Walau mengantre namun menyenangkan, saya datang bersama-sama suami dan juga rekan-rekan WNI lain untuk nyoblos", ujar Nova Mandang, salah satu WNI di Swedia dalam keterangannya yang dikutip dari pernyataan tertulis dari KBRI Stockholm, Sabtu (13/4/2019).
Advertisement
Kegiatan pemungutan suara di Wisma Duta RI di Stockholm ini berlangsung sejak jam 08.00 pagi hingga jam 18.00 sore. Sebelum kegiatan pemungutan suara ini berlangsung, PPLN dan KPPSLN yang bertugas telah berkumpul sejak jam 05.30 pagi untuk persiapan akhir dan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Dubes RI untuk Swedia dan Latvia, Bapak Bagas Hapsoro.
"Alhamdulilah semua persiapan pemungutan suara telah sepenuhnya siap, dan Insya Allah kegiatan pemungutan suara hari ini berjalan lancar dan sukses," ujar Dubes Bagas seraya menunjukkan jari kelingking yang telah terkena tinta, tanda telah mencoblos.
Sebagian WNI yang hadir berasal dari kalangan mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di Swedia. Kalangan "milenial" tersebut tiba berbondong-bondong dan dengan ceria menunggu antrean untuk melakukan pemungutan suara.
"Seneng banget, ini pengalaman pertamaku nyoblos Pemilu Legislatif dan Presiden," ujar Anisha Kristina.
Dengan jumlah total lebih dari 30 juta pemilih yang berada di umur 17 sampai 35 tahun, Pemilu kali ini mengakomodir paling banyak pemilih "milenial" ketimbang Pemilu sebelumnya.
Lebih dari 1.000 Pemilih
PPLN di Stockholm beserta KBRI Stockholm mengakomodasi lebih dari 1.000 pemilih di wilayah akreditasi KBRI Stockholm, yaitu Swedia dan Latvia. Dari jumlah itu, 905 pemilih memutuskan untuk memilih melalui pos, sedangkan 260 pemilih memilih metode TPS.
"Kami harus tetap mengantisipasi kehadiran WNI yang masuk dalam kategori Daftar Pemilih Tambahan dan Daftar Pemilih Khusus, namun Insya Allah semua telah diperhitungkan dengan baik," tutur Monica Utari Mariana, Ketua PPLN di Stockholm.
Di Swedia sendiri, pemilih yang berdomisili di Kota Stockholm dan Uppsala kebanyakan memilih untuk menggunakan metode TPS, sedangkan yang berdomisili di kota besar lain di Swedia, seperti Gothenburg dan Malmo, kebanyakan memilih melalui pos.
Dalam kegiatan pemungutan suara di Stockholm tersebut, para pemilih diberikan fasilitas penjemputan dari stasiun Metro terdekat, yaitu Ropsten. Hal ini untuk mengakomodasi pemilih yang tiba dari tempat tinggal yang jauh dari Wisma Duta RI.
Selain itu, disediakan konsumsi yang merupakan masakan tradisional Indonesia, seperti nasi kuning dan ramesan.
Selain di Swedia, terdapat sejumlah PPLN dan Perwakilan RI di negara lain yang melakukan kegiatan pemungutan suara di tanggal 13 April 2019, antara lain Abuja, Canberra, dan New York. Adapun kegiatan pemungutan suara di Luar Negeri tersebar di beberapa tanggal yaitu 8-14 April 2019. Walaupun demikian, proses penghitungan suara tetap dilakukan serentak pada tanggal 17 April 2019.
Advertisement
Menu Bakso di Bangladesh
Sementara di Bangladesh dan Nepal. Jumlah pemilih WNI di Bangladesh tercatat sebanyak 247 orang.
Sebanyak 186 WNI di Bangladesh melakukan pemungutan suara secara langsung di TPS 01 di Lobby gedung KBRI Dhaka. Setelah memilih, mereka disuguhi sajian mi bakso, pengobat rindu kampung halaman.
Sementara, 61 orang WNI lainnya yang berada di luar kota Dhaka telah menggunakan hak suaranya melalui pos yg surat suaranya telah dikirimkan oleh PPLN Dhaka sejak tanggal 12 Maret 2019.
Dari 61 WNI yang menggunakan hak suara melalui pos, PPLN Dhaka telah menerima surat suara kembali sebanyak 55 surat suara atau sudah 90 persen, demikian keterangan pers yang diterima oleh Liputan6.com dari KBRI Dhaka, Sabtu 13 April 2019.
Kini, PPLN Dhaka masih menunggu sisa suara kembali hingga tanggal penghitungan suara 17 April 2019.
PPLN Dhaka tidak hanya bertanggung jawab pada pelaksanaan pemilu di Bangladesh, namun juga di Nepal yang menjadi wilayah akreditasi KBRI Dhaka, Bangladesh.
Di Nepal terdapat 30 orang pemilih yang semuanya menggunakan metode pos. Dari 30 surat suara yg dikirim ke Nepal melalui pos sejak 12 Maret 2019, PPLN Dhaka baru menerima 19 surat suara kembali atau baru 60 persen.
Untuk memastikan penyelenggaraan Pemilu yang adil, jujur, bebas, dan rahasia. PPLN Dhaka dalam TPS kali ini juga melakukan live video di Facebook PPLN Dhaka dan Instagram KBRI Dhaka untuk pembukaan segel kotak suara dan surat suara, guna memastikan tidak ada satu pun surat suara yang telah tercoblos.