Jokowi: Industri Game Memiliki Peluang Besar di Indonesia

Oleh sebab itu, lanjut Jokowi, pemerintah akan membangun infrastruktur digital.

oleh Delvira HutabaratLizsa EgehamAdy AnugrahadiYopi Makdori diperbarui 13 Apr 2019, 21:56 WIB
Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Cawapres Ma'ruf Amin bersiap menyampaikan visi dan misi selama Debat Pilpres 2019 kelima, Jakarta, Sabtu (13/4). Debat kelima merupakan debat terakhir dalam masa kampanye dan mengambil tema Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi. (Liputan6.com/Joha

Liputan6.com, Jakarta - Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, pemerintah saat ini harus cepat tanggap dan responsif terhadap perubahan global yang terjadi saat ini. Hal itu disampaikan Jokowi menanggapi penjelasan Prabowo Subianto tentang strategi pengembangan e-Sport dan Mobile Legend.

"Perubahan global yang terjadi saat ini, seperti artificial intelligence (AI), internet of things, virtual reality, dan bitcoin. Ini juga sama, ini sebuah profesi yang anak muda menyenangi," ujar Jokowi dalam debat pamungkas Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Oleh sebab itu, lanjutnya, pemerintah akan membangun infrastruktur digital.

"Cara lainnya, membangun ekosistem yang sama bagi mereka untuk bisa berusaha membuat game. Ini peluang yang besar bagi industri game di Indonesia," jelas Jokowi.

Fokus pada sektor ini menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu sangat menjanjikan. "Ekonomi ini bertumbuh sangat besar, Rp 11-12 triliun pertumbuhannya per tahun," jelas Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tema Debat Kelima

Rangkaian debat kandidat Pilpres 2019 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencapai puncaknya pada Sabtu 13 April 2019. Debat pamungkas Pilpres 2019 yang menghadirkan pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini digelar di Hotel Sultan, Jakarta.

Debat kelima ini akan mengangkat tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, ada doa bersama usai perhelatan Debat Kelima Pilpres 2019. Hal itu dilakukan sebagai penutup rangkaian kampanye sekaligus menandai masa tenang sebelum hari pencoblosan pada 17 April.

Nantinya, doa bersama usai Debat Kelima Pilpres 2019 ini dipimpin oleh tokoh ulama muslim, diikuti para tokoh agama lain. Momen itu diharapkan menjadi pesan moral sekaligus kontemplasi atau perenungan bagi seluruh masyarakat bahwa masa kampanye telah berakhir dan saatnya memantapkan pilihan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya