Kritik Sandiaga, Jokowi: Kebijakan Tak Bisa Diukur Satu-Dua Warga

Jokowi mengatakan, pembangunan ekonomi makro tidak bisa dilakuikan dalam sekejap.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 13 Apr 2019, 22:22 WIB
Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Cawapres Ma'ruf Amin menunjukkan kartu andalan saat Debat Pilpres 2019 kelima di Jakarta, Sabtu (13/4). Debat kelima merupakan debat terakhir dalam masa kampanye dan mengambil tema Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) petahana Jokowi mengatakan penggunaan bahan bakar biofuel tengah dikembangkan oleh pemerintah saat ini. Dia mengatakan, kini pemerintah justru tengah mengembangkan B100.

Bahan bakar ini merupakan 100 persen Biosolar. Biodiesel B100 adalah satu bahan bakar yang tidak lagi menggunakan minyak berbasis fosil tapi dari yang lebih terbarukan seperti jagung, kelapa sawit atau lainnya.

Kita sudah ada B20, yang sebentar lagi naik B50, sebentar lagi B100, sehingga produksi minyak kita tidak berkurang," ucap Jokowi dalam debat capres kelima di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). 

Dia juga menilai, pembangunan ekonomi makro tidak bisa dilakuikan dalam sekejap. Butuh waktu dan perhitungan yang detail dalam menentukan sebuah kebijakan.

Dia pun mengkritik sejumlah pernyataan cawapres Sandiaga Uno yang kerap menyebut sejumlah nama warga yang dijadikan contoh kegagalan pemerintah.

"Ini membangun ekonomi makro, bukan mikro, sekali bangun langsung jadi. Enggak bisa juga seperti bapak sampaikan, ibu ini, ibu ini. Ini ekonomi makro,” ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, tidak bisa menilai satu kebijakan hanya berdasarkan pengakuan perorangan. Pembangunan ekonomi menurut dia tidak bisa hanya dinilai berdasarkan pengakuan satu dua warga.

"Tidak mungkin kita lakukan kebijakan hanya berdasarkan satu atau dua orang yg menyampaikan kepada bapak. Dan itu sering bapak sampaikan terus menerus. Menurut saya tidak bisa seperti itu,” kata Jokowi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya