Konjen RI Johor Bahru Pantau Langsung Pelaksanaan Pemilu 2019

Pemantauan dilakukan bersama Tim Ops Mantap Brata Mabes Polri Pemilu LN 2019, saksi PDIP dan Partai Gerindra memantau langsung pencoblosan Pemilu 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2019, 06:56 WIB
Warga memasukkan surat suara yang telah dicoblos saat mengikuti simulasi pemungutan dan pencoblosan surat suara Pemilu 2019 di Taman Suropati, Jakarta, Rabu (10/4). Simulasi dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan saat pencoblosan pemilu pada 17 April nanti. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Johor Bahru - Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Haris Nugroho, bersama Tim Ops Mantap Brata Mabes Polri Pemilu LN 2019, saksi PDIP dan Partai Gerindra memantau langsung pencoblosan Pemilu 2019. Pemantauan dilakukan di Kotak Suara Keliling (KSK) 35 Jalan Idaman 2/1, Senai, Johor Bahru, Malaysia.

"Keinginan memantau langsung bersama tim pengamanan, asistensi dan monitoring Pemilu LN 2019 dari Mabes Polri dan saksi dari partai yang berada di Johor Bahru adalah usaha kami untuk memastikan Pemilu 2019 di wilayah akreditasi Johor Bahru berlangsung jujur, adil, dan aman," kata Haris di Johor Bahru, Sabtu 13 April seperti dilansir Antara.

Dia telah meminta PPLN dan KPPSLN Johor Bahru untuk memastikan seluruh masyarakat dapat memilih tanpa terkecuali. Begitu pula untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi Panwaslu dan saksi dari partai untuk dapat memantau langsung jalannya Pemilu 2019.

"Kegiatan pemantauan serupa akan dijalankan kembali di titik KSK lainnya sebagai komitmen KJRI Johor Bahru mengamankan dan mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2019 di Malaysia. Pemilihan dengan metode TPSLN juga akan dilaksanakan di KJRI Johor Bahru pada 14 April 2019 sejumlah 12 TPSLN," ujar Haris.

Dia berharap, dengan kegiatan pengamanan pelaksanaan Pemilu 2019 secara acak tersebut dapat meminimalisasi terjadinya kecurangan maupun tindak pidana Pemilu di luar negeri.


Ribut-Ribut Surat Suara Tercoblos

Warga mengambil gambar contoh surat suara saat mengikuti simulasi pemungutan dan pencoblosan surat suara Pemilu 2019 di Taman Suropati, Jakarta, Rabu (10/4). Simulasi dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan saat pencoblosan pemilu pada 17 April nanti (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu belum menentukan nasib pemungutan suara di Malaysia, Minggu 14 April 2019, besok. Rencananya, kedua lembaga tersebut akan menggelar rapat pleno untuk menentukan nasib Pilpres 2019 di Negeri Jiran itu.

Komisioner KPU Ilham Saputra mengungkapkan, pihaknya tidak bisa menyambangi lokasi surat suara tercoblos karena harus mendapat izin kepolisian Malaysia.

Sehingga belum mengecek apakah surat suara tercoblos tersebut produksi KPU atau bukan. Sementara KPU hanya melakukan wawancara penyelenggara pemilu di perwakilan Malaysia.

Berdasarkan temuan tersebut, KPU bakal melakukan pleno internal lebih dahulu. "Prinsipnya kami nanti masih akan putuskan. Kami akan bersinergi dengan Bawaslu. Dan kami akan pleno internal dulu di KPU," ujar Ilham di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019).

KPU belum memutuskan apakah menghentikan pencoblosan di Malaysia. Dugaan Ilham, surat suara tersebut adalah surat suara yang akan diantar melalui pos kepada WNI di sana. Saat ini KPU masih berusaha mengurus izin dengan kepolisian supaya bisa melakukan penyelidikan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya