Liputan6.com, Pretoria - PPLN Pretoria, dibantu oleh KPPSLN Pretoria pada hari Sabtu, 13 April 2019, telah melaksanakan kegiatan pemungutan suara Pemilu2019 bagi WNI di Afrika Selatan.
Kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 08.00 pagi waktu setempat di lingkungan gedung KBRI Pretoria tersebut telah berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar.
Baca Juga
Advertisement
Pada pemilu kali ini, tercatat sejumlah 115 WNI telah menggunakan hak suaranya, dengan rincian DPTLN sebanyak 83 orang; DPTbLN (tambahan luar negeri) sebanyak 8 orang; dan DPK (khusus) sebanyak 24 orang.
Mayoritas pemilih merupakan WNI yang telah lama tinggal di Afrika Selatan dan menikah dengan warga setempat.
Selain itu, beberapa tenaga kerja profesional dan kelompok santri asal Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di pesantren Afrika Selatan juga tercatat turut menggunakan hak pilihnya.
Setelah berakhirnya waktu pemungutan suara pada pukul 16.00 waktu setempat, KPPSLN melakukan penyegelan kotak suara yang disaksikan oleh Duta Besar RI Pretoria dan warga masyarakat.
Guna menjaga keamanan, kotak suara disimpan dalam ruangan terkunci dan dilengkapi dengan CCTV di KBRI Pretoria, untuk selanjutnya dilakukan penghitungan suara serentak pada tanggal 17 April 2019, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Domisili WNI yang masuk ke dalam daftar pemilih PPLN Pretoria tersebar luas di seluruh wilayah kerja KBRI Pretoria, yaitu Afrika Selatan (Provinsi Gauteng, KwaZulu-Natal, Limpopo dan Free State); Botswana; Eswatini/Swaziland; dan Lesotho.
Menempuh Jarak Jauh
Beberapa WNI bahkan rela menempuh waktu dan jarak yang cukup jauh untuk dapat berpartisipasi dalam pemilu kali ini. Sebagai upaya meningkatkan partisipasi warga dalam pemilu, PPLN Pretoria juga mengadakan kegiatan bazaar yang melibatkan Dharma Wanita Persatuan KBRI Pretoria, ITPC Johannesburg, dan warga masyarakat Indonesia di Afrika Selatan.
Guna mengobati kerinduan mereka pada Indonesia sekaligus memperkuat rasa kebangsaan, para WNI dan pasangan warga asing disuguhi dengan aneka makanan khas Indonesia, minuman, beragam kain batik dan kerajinan tradisional.
Pemilih juga berkesempatan untuk memperoleh hadiah yang telah disiapkan oleh panitia melalui lucky draw setelah pemilih selesai menggunakan hak pilihnya.
Antusiasme WNI dalam menggunakan hak pilihnya walaupun saat ini tengah berada di luar negeri, patut mendapatkan apresiasi. Hal tersebut sekaligus menunjukkan bahwa pemilihan umum merupakan pesta demokrasi yang mampu menembus batasan jarak dan waktu.
Beberapa pemilih muda yang lahir dan besar di Afrika Selatan, bahkan tetap memiliki rasa nasionalisme dan ingin menjadi bagian penting dalam menentukan arah bangsa Indonesia selama lima tahun ke depan.
Advertisement