Liputan6.com, Cirebon - Pencoblosan suara pada Pemilu 2019 tinggal menghitung hari. Kedua pasangan capres dan cawapres terus bertarung untuk memperebutkan suara, lantas bagaimana peluang mereka mendulang suara di Pantura Jawa Barat.
Seperti diketahui, pada Pilpres 2014 lalu, suara Jokowi tercatat unggul dibandingkan Prabowo baik Kota maupun Kabupaten Cirebon. Di Kota Cirebon Jokowi memperoleh 53,75 persen, Prabowo 46,25 persen.
Perolehan suara di Kabupaten Cirebon untuk Jokowi 653.687 suara, Prabowo 415.517. Dosen Fisip Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon Khaerudin Imawan mengatakan, pada pemilu 2019 ini kedua pasangan calon memiliki peluang meningkatkan suara.
"Pasangan nomor 01 dan 02 sama-sama punya peluang dan hitungannya memang sudah terlihat dan elektabilitasnya bisa naik," kata Khaerudin, Minggu (14/4/2019).
Baca Juga
Advertisement
Komposisi caleg dari partai pendukung 01 dan 02 di Pantura Cirebon masih didominasi oleh petahana. Sehingga kekuatan elektabilitas masih bisa diprediksi.
Dia mengatakan, kinerja caleg partai pendukung sangat berpengaruh terhadap perolehan suara. Baik caleg DPR RI maupun DPRD tingkat provinsi, kota, dan kabupaten.
Khaerudin melihat wilayah Cirebon Raya yang meliputi, Cirebon, Indramayu masih dodiminasi basis merah dan hijau yang notabene merupakan pendukung pasangan 01. Namun, seiring perkembangan isu yang semakin bergulir, besar kemungkinan akan berubah.
Dia mengakui, elektabilitas kedua pasangan terus mengalami pasang surut. Salah satunya dipengaruhi momen dan peristiwa politik yang diyakini menguntungkan kedua pasangan.
"Preferensi lain kecenderungan berpindah dukungan dari 01 ke 02 lumayan banyak dibandingkan dukungan tingkat yang tadinya 02 ke 01 minim," kata dia.
Seiring bergulirnya isu politik, ada peningkatan elektabilitas 30 persen untuk kedua pasangan capres. Berbagai pertimbangan tim pendukung meyakinkan masyarakat diprediksi akan terjadi seilisih suara tipis dari kedua calon.
Dia menyebutkan, pasangan 01 diprediksi akan meningkatkan suara 40 persen dan pasangan 02 sekitar 30 persen.
"Bisa jadi berubah tergantung bagaimana mengemas isu tersebut menjadi daya tarik untuk masyarakat agar mau memilih siapa pasangan capres cawapresnya. Selain itu masyarakat akan memilih berdasarkan perkembangan isu politik yang bergulir," sebut dia.
Kendati demikian, Khaerudin menyebutkan sekitar 14-16 persen masyarakat yang belum menentukan pilihan mereka. Mereka belum menentukan pilihan karena masih melihat bagaimana situasi dan kondisi politik di tingkat nasional.
"Ini menjadi catatan seberapa besar peran tim sukses melakukan akselerasi gerakan hingga hari pencoblosan dan seberapa besar kemampuan mereka mengamankan hasil suara saat Pemilu 2019 di Cirebon berlangsung," kata dia.
Optimisme Tim Sukses
Ketua Tim Kampanye Derah (TKD) Kota Cirebon pasangan 01 Edi Suripno mengatakan, kemenangan Jokowi pada Pemilu tahun 2014 lalu saat itu banyak partai yang mendukung Prabowo.
Pada pemilu tahun 2019 ini, banyak partai pendukung yang pindah mendukung Jokowi - Ma'ruf Amin. Ditambah dukungan juga datang dari Nashrudin Azis dan Eti Herawati yang tak lain adalah Walikota dan Wakil Walikota Cirebon.
"Di kota dan kabupaten Jawa Barat umumnya meningkat dukung pasangan 01 dan kami optimis memperoleh suara 60 persen untuk Kota Cirebon," ujar dia.
Optimisme perolehan suara tersebut terindikasi dari massivnya para caleg, anggota partai pengusung hingga relawan yang bekerja diluar partai. Tercatat ada 15 relawan yang bekerja massiv dan militan diluar partai.
Untuk memperoleh target suara tersebut, TKD Kota Cirebon terus meningkatkan konsolidasi internal partai pengusung, pendukung, relawan dan komunitas juang.
"Kedua sosialisasi 3 kartu kuliah, sembako murah dan pra kerja selain itu dor to dor relawan dan caleg," ujar dia.
Dia mengungkapkan, dari hasil survei internal DPP PDIP, pasangan 01 unggul 61 persen dibandingkan 02 yang memperoleh 39 persen. Survei tersebut dilakukan di Kota dan Kabupaten Cirebon serta Indramayu.
"Terakhir 4 hari lalu itu survei saya dapatkan datanya," sambung Edi.
Ketua Badan Pemengangan Daerah (BPD) pasangan 02 Kota Cirebon Eman mengatakan, optimis memperoleh suara 70 persen. Optimisme tersebut terlihat dari sejumlah elemen yang bekerja memenangkan 02 di Kota Cirebon.
Dia menyebutkan, selain caleg, ada elemen lain yang menunjang kinerja BPD Kota Cirebon. Salah satunya antusiasme relawan yang tak letih mensosialisasikan program pasangan -2.
"Ada beberapa wilayah yang kita bilang Prabowo efeknya memang cukup kuat seperti di dapil 2 dan 3 Kota Cirebon. Saya melihat dari masyarakat religi saat ini cukup mewarnai pemilu dan saya yakin Prabowo menang di Kota Cirebon," ujar Eman.
Eman mengaku kalangan milenial Kota Cirebon tak memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan suara maupun elektabilitas Prabowo - Sandiaga Uno.
"Target pusat sebenarnya 85 persen tapi saya melihat realita saja sehingga akhirnya saya bisa berharap 60 sampai 70 persen menang," harap Eman.
Ketua TKD Pasangan 01 Kabupaten Cirebon H Mustofa menyampaikan, target kemenangan 65 persen untuk 01. Sedangkan target untuk wilayah Jawa Barat (Jabar) VIII mencapai 70 persen.
Optimisme perolehan suara tersebut terindikasi dari banyaknya relawan yang terus melakukan deklarasi untuk Jokowi-Ma'ruf Amin. Jokowi selaku Capres berkesempatan hadir berkampanye di wilayah Cirebon.
"Partai-partai pendukung semuanya aktif, terutama dari internal PDI Perjuangan sendiri. Nah, tiga alasan ini bahwasannya saya selaku TKD yakin di Kabupaten Cirebon bisa mencapai target yang diharapkan," ungkap dia.
Dia menyebutkan, TKD Kabupaten Cirebon menyiapkan 6.746 saksi di Pilpres 2019. Para koordinator saksi sudah mendapat pelatihan rutin.
"Tinggal menunggu anggaran untuk para saksi sembari antisipasi dan menjaga apa yang sudah dilakukan selama ini baik secara teknis maupun secara strategi," kata Mustofa.
Ketua BPD pasangan 02 Kabupaten Cirebon Subhan optimis akan ada kenaikan suara signifikan pada pasangan Prabowo - Sandiaga Uno. Kenaikan tersebut lantaran terdapat beberapa catatan tentang ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi.
Dia memprediksi akan ada peningkatan suara diatas 10 persen dibandingkan Pilpres 2014 lalu yang mencapai hampir 39 persen.
"Harapan besar tapi kemungkinan menang tipis karena di Cirebon masih dianggap basis merah dan kaum Nahdliyin masih berpegan teguh pada ulama dengan partai PKB," ujar dia.
Dia mengaku optimis memperoleh peningkatan suara di Kabupaten Cirebon ditengah gerakan massiv para caleg partai pendukung pasangan 02, jaringan ormas hingga sayap partai.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement