Liputan6.com, Jakarta - Jelang pencoblosan yang tinggal menghitung hari, 17 April 2019, Menkopolhukam Wiranto menggelar rapat bersama kementerian jajarannya. Purnawirawan jenderal bintang emapt TNI AD itu kembali menegaskan netralitas aparat keamanan dalam Pilpres 2019.
Hal tersebut disampaikan Wiranto saat membuka rapat koordinasi kesiapan akhir dalam rangka pengamanan tahapan pemungutan suara Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019. Rapat nantinya akan digelar tertutup bersama aparat keamanan daerah melalui video conference.
Advertisement
"Hari ini kita menggelar rapat koordinasi secara menyeluruh. Baik di tingkat pusat maupun daerah," ucap Wiranto di Ruang Nakula, Jakarta, Senin (15/4/2019).
Turut hadir, Mendagri Tjahjo Kumolo, Ketua Bawaslu Abhan, Ketua KPU Arief Budiman, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BIN Budi Gunawan, Jaksa Agung Prasetyo, Menkominfo Rudiantara, Kepala BSSN Joko Setiadi, serta jajaran pejabat kementerian/lembaga lainnya.
Wiranto memerintahkan enam hal yang paling utama untuk dilakukan dalam rangka pengamanan 17 April nanti. Yang pertama, yaitu menciptakan ruang aman bagi para pemilih nanti.
"Yang pertama, berikan dan ciptakan ruang yang aman bagi para pemilih untuk dapat bergerak, berangkat dari rumah ke TPS, untuk melaksanakan pemilihan tanpa tekanan. Ini seusai dengan amanat pemilu kita," jelas Wiranto.
Kedua, dia meminta agar membantu penyelenggaraan pemilu, para petugas, apabila ada sesuatu yang perlu dibantu atau yang kurang. "Bantu mereka," tegasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ketiga
Yang ketiga, dia juga memerintahkan, untuk memasang mata dan telinga guna menetralisir indikasi yang mengganggu jalannya pemilu,
"Netralisir setiap indikasi yang menganggu Pemilu, terutama di TPS-TPS. Cari, temukan, dan atasi, sebelum mereka melaksanakan kegiatan yang menganggu Pemilu dan pemilih," ungkapnya.
Yang keempat, masih kata Wiranto, kawal mobilisasi dan penghitungan suara secara ketat. Untuk tidak ada gangguan atau menghindari kecurangan-kecurangan yang dapat menganggu jalannya perhitungan suara.
"Kelima, ini sudah berkali-kali disampaikan oleh Panglima TNI dan Kapolri, jaga netralitas sebagai aparat keamanan yang baik dan terpecaya," kata Wiranto.
Yang terakhir, masih kata dia, tetap menggunakan moto yang pernah disampaikannya.
"Bahwa mengamankan Pemilu adalah kehormatan. Pemilu sukses adalah kebanggaan kita sebagai bangsa," pungkasnya.
Advertisement