Liputan6.com, Jakarta - Dua hari menjelang hari pemungutan suara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengaku masih terkendala urusan logistik. Beberapa wilayah, khususnya yang terjadi di Nusa Tenggara Timur atau NTT, dan Maluku. Menurut Ilham Saputra, komisioner KPU, problem logistik di dua contoh daerah tersebut dikarenakan banyak hasil sortir surat suara tak layak pakai atau reject.
"Saya kira juga sedang kita bereskan sampai saat ini ada masalah hanya itu saja beberapa daerah yang memang hasil sortir terlalu banyak reject, ada sampai 30 persen di 1 provinsi seperti di NTT ini sedang kita upayakan terus," kata Ilham di Kantor KPU, Senin (15/4/2019).
Advertisement
Ilham meyakini, kekurangan surat suara di wilayah tersebut bisa diselesaikan dalam dua hari ini. Paling maksimal, KPU sudah harus merampungkan keterserdiaan surat suara agar tidak merepotkan para pemilih di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS).
"Jadi sekarang sedang kita upayakan agar segera terkirim dengan cepat dan tepat waktu agar segera bisa didistribusikan karena waktu tinggal beberapa hari lagi," jelas Ilham.
Surat suara tak layak pakai, lajut Ilham, akan digantikan dengan ketersediaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Sesuai regulasi, surat suara tak layak pakai dilarang digunakan karena berisiko.
"Iya (diganti) yang baru karena ini hasil dari sortir yang reject nggak mungkin lagi bisa dipakai. Kalau dipakai nanti malah berisiko kemudian akan terjadi surat suara yang tidak sah karena memang sudah rusak surat suaranya," tutur Ilham.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Proses Penggantian Sudah Rampung
Penggantian surat suara rusak dikatakan Komisioner Ilham Saputra sudah menapai 95 persen. Pihaknya sudah melakukan distribusi ke tiap-tiap TPS yang membutuhkan penggantian surat suara karena tak laik pakai.
"Sudah 95 persen lah jadi kita sudah tinggal menyiapkan beberapa saja yang kurang, jadi tinggal distribusi ke kecamatan-kecamatan dan desa-desa," kata Ilham.
Karena daerah jangkauan sulit, Ilham mengatakan andil TNI turut serta dalam membantu petugas KPU mendistribusikan penggantian surat suara tersebut.
"Kita meminta bantuan TNI dan saat ini sedang berproses sudah ngirim surat kepada Panglima TNI agar bisa segera dibantu agar, kemudian beberapa logistik ini bisa sampai ke tempat tujuan dengan tepat waktu," ujar Ilham.
Advertisement