Finmas Buka Potensi Keuangan Masyarakat Kecil Lewat Teknologi

Finmas bertujuan untuk membantu jutaan orang Indonesia membuka potensi keuangan meraka melalui pendekatan Sahabat Finansial.

oleh Iskandar diperbarui 15 Apr 2019, 13:00 WIB
Ilustrasi Fintech. Dok: edgeverve.com

Liputan6.com, Jakarta - Mencapai inklusi finansial tak hanya terpenuhi dengan pemberian kredit, tetapi dibutuhkan pendidikan untuk memahami penggunaan pinjaman dan pembiayaan yang bertanggung jawab, cara mengatur keuangan pribadi dan keluarga yang baik serta mengerti seluk beluk mengelola bisnis, sehingga masyarat menjadi melek finansial.

Memiliki kemampuan menganalisis dan memanfaatkan pengetahuan untuk membuat keputusan keuangan yang baik adalah keterampilan inti untuk berhasil di dunia saat ini.

Di zaman berteknologi modern seperti sekarang ini sungguh menyedihkan untuk melihat masih banyak orang-orang disekitar kita yang terpinggirkan.

Para generasi digital native dan investor yang berhati filantropis melihat kenyataan ini dan menilai bahwa teknologi dapat menjadi akselerator dan penyeimbang sehingga bermanfaat dan berdampak positif bagi kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat luas.

Hal yang diperlukan adalah sekumpulan orang yang berani untuk membawa perubahan dan tanggap melihat keadaan ini sebagai peluang bisnis. Masalah keuangan dapat diatasi dengan perhatian dan pengertian layaknya seorang sahabat.

Peter Lydian, Presiden Direktur Finmas mengatakan, Finmas bertujuan untuk membantu jutaan orang Indonesia (terutama masyarakat kecil) membuka potensi keuangan mereka melalui pendekatan #SahabatFinansial yang didasarkan pada prinsip-prinsip tanggung jawab, keamanan, kenyamanan, dan keterjangkauan.

"Kami bersyukur menerima dukungan dan bimbingan OJK dan Sinar Mas di samping sumber daya dan keahlian teknologi dari Oriente dalam perjalanan kami untuk menjangkau setiap pengusaha mikro dan konsumen Indonesia yang kurang terlayani,” ujar Peter dalam keterangannya, Senin (15/4/2019).

Ia mengklaim, sahabat finansial masyarakat itu adalah teknologi. Penetrasi smartphone telah memajukan serta menata ulang digitalisasi sektor finansial, memudahkan akses keuangan dan merubah pola-pikir dan perilaku masyarakat Indonesia, serta membuat sistem ekonomi Indonesia menjadi lebih efisien.

 


Digital Jadi Platform Utama

Ilustrasi fintech. Dok: sbs.ox.ac.uk

"Dengan demikian digital menjadi platform utama koneksi antar-lembaga untuk melayani konsumen. Kegiatan bisnis offline masyarakat akan diintegrasikan dengan kemudahan online para pemain atau lembaga penyedia keuangan," ucap Peter menambahkan.

Ia melanjutkan, teknologi juga menjadi sahabat konsumen yang memberdayakan masyarakat untuk mengubah pola pikir dan perilaku mereka, menciptakan generasi yang terpelajar dan Fintelect.

"Teknologi merupakan sahabat publik yang mampu memberdayakan kemajuan dan pemerataan ekonomi dengan menyediakan akses ke kredit, membangun identitas finansial, membuka kunci potensi kemandirian finansial," imbuhnya.

 


Teknologi Jadi Sahabat Sektor Jasa Keuangan

Dok: Finmas

Teknologi adalah sahabat sektor jasa keuangan dengan mengintegrasikan rantai nilai finansial; tradisional dan modern serta hulu dan hilir. Mengubah tatanan kompetisi tetapi tidak mengganggu ekosistem.

Teknologi mendukung pemerintah dengan memberi energi pada sistem keuangan, memajukan mesin ekonomi sehingga Indonesia gesit, mudah beradaptasi dengan kekuatan ekonomi dan politik dunia yang kerap berubah.

"Diharapkan dengan keberadaan asosiasi, industri fintech P2P lending dapat bertumbuh kuat dan sehat serta bermanfaat bagi kalangan yang belum terlayani oleh lembaga keuangan konvensional. Di Indonesia, fintech ditujukan untuk inklusi keuangan," ujar Adrian Gunadi, Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia.

(Isk/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya