Liputan6.com, Suva - Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja dan tinggal di Kepulauan Fiji, Samudera Pasifik, telah menggunakan hak pilih mereka dalam pemungutan suara luar negeri untuk Pemilu 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Republik Indonesia Berkuasa Penuh untuk Republik Kepulauan Fiji dan Kiribati, Benyamin Carnadi, dalam rilis tertulisnya di Suva, Senin (15/4/2019).
Advertisement
Dijelaskan olehnya bahwa pada wilayah akreditasi KBRI Suva, Pemilu 2019 di Fiji diselenggarakan melalui Kotak Suara Keliling (KSK) pada Kamis, 11 April 2019.
Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) dibuka di Conference Center Studio 6 pada Sabtu, 13 April 2019. Di samping itu, satu orang WNI di Tarawa, ibu kota Kiribati, menggunakan hak pilihnya lewat pos.
Menurut Dubes Benyamin, mayoritas WNI yang memiliki hak pilih di Fiji adalah para Anak Buah Kapal (ABK) yang bekerja di kapal-kapal penangkap ikan berbendera asing, yang beroperasi di Samudera Pasifik.
Agar para warga ini dapat menyalurkan hak pilihnya, maka petugas Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Suva rela menjemput mereka yang sedang berada di tengah laut.
"Meskipun para WNI memiliki pilihan berbeda-beda, namun suasana kekeluargaan dan kebersamaan sebagai perantau di Fiji terasa sangat guyup, proses pencoblosan juga berjalan lancar walaupun di tengah laut," ujar Carnadi.
Sementara itu, Ketua PPLN Suva, Kepulauan Fiji, Yuyun Komariyah, menjelaskan, karena sebagian WNI yang berada di Kepulauan Fiji merupakan ABK dan sedang melaut, maka mereka dijemput dari kapal yang bersandar di pelabuhan agar bisa memberikan suaranya dengan metode KSK pada 11 April di pelabuhan Suva.
"Walau harus antre cukup panjang, namun WNI dengan berbagai macam latar belakang tersebut antusias merayakan pesta demokrasi dan ikut serta mencoblos, termasuk WNI yang menjadi ABK, kami jemput ke tengah laut untuk proses pencoblosan. Secara keseluruhan proses pencoblosan oleh WNI di Kepulauan Fiji berjalan aman dan lancar," ungkap Yuyun.
Kembali ke Laut
Selain WNI yang bekerja sebagai ABK, beberapa WNI lainnya hanya bisa memberikan suaranya dalam waktu satu jam, karena mereka harus kembali bekerja.
Sementara itu, Wresni --WNI yang sudah tinggal 15 tahun di Nadi, kota wisata di Fiji-- juga tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk meluangkan waktu guna menyalurkan hak pilihnya.
Pemilu 2019 juga merupakan kesempatan bagi WNI untuk bersilatuhami, makan bersama, dan berswafoto di negara produsen "Fiji Water" tersebut, yang baru-baru ini viral pada acara Golden Globe Award 2019.
Secara keseluruhan, 355 orang pemilih telah memberikan suaranya, 179 orang memilih dengan metoda KSK, 175 orang memilih di TPSLN dan 1 orang memilih melalui pos.
Advertisement
Bakso dan Dangdut Hangatkan Suasana Pemilu di Kroasia
Sementara itu, mendung yang menggelayuti Zagreb sejak Sabtu pagi, 13 April 2019, tidak menyurutkan langkah kaki WNI yang berada di negara ini untuk menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi Indonesia di Kroasia.
Mereka bercengkerama di depan TPS 001 yang terletak KBRI Zagreb, meriah dengan nuansa "Merah Putih" dan pohon sakura yang sedang merekah.
Tepat pukul 09.00 waktu setempat, KPPSLN di Kroasia memulai kegiatan dengan mengucap janji dan menunjukkan berbagai kelengkapan pemilu. Para anggotnya memakai pakaian adat, merepresentasikan keanekaragaman suku di Tanah Air.
Duta Besar RI untuk Kroasia, Sjachroedin Z.P., dan istrinya, Truly, mendapat nomor urut pertama untuk mencoblos, kemudian diikuti oleh warga lainnya.
Usai menyalurkan hak pilih, seluruh WNI di TPS menikmati aneka hidangan khas Nusantara antara lai, nasi uduk, siomay, pempek, dan bakso.
Kuliner-kuliner ini isebut mampu menghangatkan badan mereka di tengah suhu 9 derajat Celcius dan angin yang berembus sepoi-sepoi.
Alunan irama karaoke lagu-lagu populer dari genre pop, rock hingga dangdut pun turut memeriahkan suasana. Semakin hangat dengan penampilan Grup Syantik yang menarikan dua tarian dengan apik.
Dubes RI, dalam perbincangan dengan warga yang hadir, menyampaikan, "Meski komunitas Indonesia di Kroasia tidak terlalu besar, tapi yang paling penting harus kompak dan menjaga persatuan", ungkapnya dalam rilis resmi KBRI Kroasia, Minggu (14/4/2019).
Anwar, mahasiswa pertukaran dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang baru pertama kali memilih di luar negeri, sangat antusias dalam menggunakan hak pilihnya berbekal form A5, "Kapan nih giliran saya...", ungkapnya tidak sabar.
Mikrofon karaoke pun nyaris tidak sempat lagi menyentuh meja, terus berpindah dari satu tangan ke tangan warga lainnya.
Jelang pukul 19.00 waktu setempat, lagu "Kemesraan" menutup kemeriahan pesta demokrasi di Zagreb. Sebanyak 90,24% surat suara telah digunakan untuk menyuarakan hak pilih warga, baik yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap maupun Daftar Pemilih Tambahan.