Industri Kreatif Bisa Ciptakan 18 Juta Lapangan Kerja

Industri kreatif yang tumbuh paling pesat diantaranya industri fesyen, hiburan (film dan games) serta kuliner.

oleh Athika Rahma diperbarui 15 Apr 2019, 17:54 WIB
Badan ekonomi kreatif

Liputan6.com, Jakarta Industri kreatif kini semakin berkembang. Berdasarkan laporan OPUS Outlook 2019, tahun 2016 saja kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional tercatat sebesar 7,44 persen. Hal tersebut tentu searah dengan terciptanya lapangan kerja.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyatakan industri kreatif diproyeksikan akan mencetak 18 juta lapangan kerja yang berasal dari beragam industri, mulai dari kuliner, fesyen hingga hiburan.

"Diproyeksikan industri kreatif akan cetak 18 juta lapangan kerja. Pertumbuhan industri kreatif ini sangat pesat, diatas 5 persen, dan berkontribusi besar untuk ekonomi nasional," ujarnya di Jakarta, Senin (15/4/2019).

Industri kreatif yang tumbuh paling pesat diantaranya industri fesyen, hiburan (film dan games) serta kuliner. Sementara faktor pendorong berkembang pesatnya industri kreatif adalah hadirnya digitalisasi, akses permodalan dan akses pasar serta infrastruktur yang memadai.

Untuk akses permodalan, industri kreatif masih mengandalkan kucuran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Namun, adanya beberapa hasil filantropi seperti donasi, bantuan dan lainnya serta Corporate Social Resposibility (CSR) juga turut digunakan sebagai modal usaha.

"CSR ini dimanfaatkan sebisa mungkin untuk dukung operasional industri kreatif, supaya tidak mengandalkan KUR saja," dia menandaskan.


9 Kota Ini Jadi Pusat Pengembangan Industri Kreatif RI

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ikut mendukung pengembangan industri kreatif di dalam negeri. Saat ini tercatat ada sembilan kota yang akan menjadi pusat industri kreatif unggulan Indonesia.

Sekretaris Ditjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Eddy Siswanto mengatakan, ‎sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2015 tentang ekonomi kreatif, pemerintah berkomitmen untuk membangun ekonomi kreatif yang bertumpu pada tumbuhnya industri-industri kreatif.

Hal ini salah satunya dalam rangka meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat. "Salah satu strategi pembangunan ekonomi dan industri di Indonesia, yaitu melalui industri kreatif," ujar dia di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Dia mengungkapkan, Indonesia telah memiliki beberapa kota yang industri kreatif terus berkembang, seperti Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Jember, Bali, Makassar dan Mataram. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan kota lain juga muncul menjadi pusat pengembangan industri kreatif.

‎"Masa depan industri kreatif cukup menjanjikan dan dapat menjadi sumber ekonomi dengan nilai yang tinggi, karena dalam industri ini terdapat konten gagasan, seni, inovasi, teknologi, serta kekayaan intelektual. Dalam hal ini di Indonesia cukup besar potensinya sehingga kekuatan ini dapat menjadi unsur penentu daya saing produk," jelas dia.

Untuk dapat bersinergi dengan program ekonomi kreatif, lanjut Eddy, Kemenperin melaui Ditjen IKMA telah memiliki program penumbuhan wirausaha baru, termasuk program pengembangan start-up.

 


Sandiaga Ingin Industri E-Sport RI Kuasai Pasar Dunia

Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memberikan visi misi selama Debat Pilpres 2019 kelima di Jakarta, Sabtu (13/4). Debat kelima mengambil tema Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno menyatakan, perkembangan e-sport ‎akan menjadi peluang besar bagi Indonesia mengembangkan ekonomi di dalam negeri.

‎"E-sport merupakan salah satu sektor yang sangat berkembang seiring dengan perkembangan digital ekonomi. Kita punya peluang untuk ciptakan produk e-sport yang kuasai pasar dunia. Karena ekonomi kreatif ini berkembang dengan anak-anak muda indonesia yang hebat-hebat sekali," ujar dia di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019)

Sandi menyatakan, generasi muda Indonesia ini akan menjadi kunci bagi Indonesia dalam pengembangan ekonomi kreatif khususnya terkait dengan e-sport. Tugas pemerintah, menurut dia, hanya tinggal memfasilitasinya.

"Kuncinya, pemerintah harus memfasilitasi, karena kita tidak bisa regulasi industri yang berkembang dengan cepat‎. Jangan sampai indonesia dengan pasar yang besar hanya diserbu produk ekspor," kata dia.

Sandi menyebut, pihaknya telah menyiapkan Rumah Siap Kerja yang akan menjadi wadah bagi para anak muda Indonesia untuk bisa menciptakan produk-produk e-sport yang mendunia.

"Kita melalui Rumah Siap Kerja akan buat event pelatihan.‎ Tapi jangan sampai perkembangan e-sport ini mempengaruhi anak muda kita tidak memiliki akhlakul kharimah," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya