Liputan6.com, Jakarta - Mobil listrik digadang jadi kendaraan penyelamat lingkungan, menggantikan mobil dengan bahan bakar konvensional.
Kampanye penggunaan mobil listrik pun menjamur di mana-mana. Meski baik bagi lingkungan, harga mobil listrik ternyata cukup mahal. Sebagai contoh, BMW seri i8 saja merogoh kocek hingga Rp 4 miliar.
Segmentasi mobil listrik juga bukan ke sembarang orang, melainkan bagi kelas menengah ke atas yang sudah sadar akan penggunaan kendaraan ramah lingkungan.
Jika begitu, akankah kredit kendaraan tetap diperlukan bagi kelas menengah atas yang kondisi finansialnya lebih mapan?
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi hal itu, Operation Manager BMW Astra, Teguh Widodo menyatakan, ternyata 70 persen pelanggan BMW memanfaatkan fasilitas kredit untuk memiliki kendaraan idamannya. Oleh karena itu, kredit kendaraan bermotor (KKB) mobil listrik pasti akan menjadi pilihan menarik bagi pelanggan.
"Dari total penjualan kita, porsi kredit mencapai hampir 70 persen. Kelas menengah ke atas masih menyicil kendaraan mereka, sehingga adanya KKB ini akan jadi pilihan yang baik bagi mereka," ujar dia di Jakarta, Senin (15/4/2019).
Sementara itu, Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Handayani menyatakan, masyarakat kelas menengah tetap memilih menyicil kebutuhan sekundernya karena menyesuaikan dengan kebutuhan lain, termasuk saat membeli mobil listrik.
"Meski bagi mereka uang segitu untuk beli mobil mahal ada, mereka tetap lebih senang menyicil, karena menyesuaikan dengan kebutuhan lain. Kalau dicicil, harga yang tadinya seperti besar sekali jadi terasa ringan, seperti menyisihkan sebagian uang," ungkapnya.
Sebagai informasi, BRI baru saja meluncurkan KKB BRI khusus untuk kendaraan ramah lingkungan atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).
Bunganya sebesar 3,8 persen per tahun dengan tenor hingga 6 tahun pembayaran. KKB BRI diharapkan bisa memudahkan masyarakat yang ingin membeli mobil ramah lingkungan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
BRI Luncurkan Kredit Mobil Ramah Lingkungan
Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI luncurkan pembiayaan kendaraan emisi karbon rendah (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV), termasuk kendaraan listrik melalui Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BRI. Hal ini untuk mendukung terciptanya pembangunan ekonomi rendah karbon,
Dalam peluncuran KKB ini, BRI menggandeng Mercedes Benz, BMW, Nissan, Mitsubishi dan Agen Pemegang Merek (APM) lainnya. Para APM ini sudah siap menjual kendaraan listrik di Indonesia.
Direktur Konsumer BRI, Handayani menyatakan, BRI melihat perkembangan kendaraan listrik di Indonesia cukup potensial.
"Fasilitas pembiayaan ini merupakan upaya BRI untuk mendukung terciptanya green environment melalui pengurangan emisi gas rumah kaca, salah satunya dengan penggunaan kendaraan listrik. BRI melihat hal ini sebagai peluang yang besar, dan sekarang bergerak ke arah tersebut dengan meluncurkan fasilitas pembiayaan," ujar dia di Gedung BRI I, Senin, 15 April 2019.
Adanya KKB BRI mendukung komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen secara mandiri dan 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030. Ditargetkan pada 2025, 20 persen jumlah kendaraan yang diproduksi di Indonesia adalah kendaraan ramah lingkungan.
Sementara, KKB BRI sendiri tumbuh sebesar 39,27 persen year on year dengan nilai transaksi sebesar Rp 3,7 triliun.
Diharapkan KKB untuk kendaraan ramah lingkungan ini dapat meningkatkan pertumbuhan KKB BRI secara keseluruhan.
Advertisement
Kredit Kendaran Listrik di BRI Banjir Tawaran Diskon dan Promo
Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI meluncurkan program kredit kepemilikan kendaraan bermotor (KKB) untuk kendaraan listrik. Dengan KKB ini, masyarakat bisa lebih mudah memiliki kendaraan listrik (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV).
Untuk meningkatkan minat masyarakat memiliki LCEV, KKB BRI dihadirkan dengan beragam promo dan diskon, seperti bunga yang bersaing dan jangka waktu pembayaran yang panjang.
"Khusus untuk KKB ini, bunganya 3,8 persen per tahun dengan tenor 6 tahun. Sengaja kita tambah setahun, yang biasanya KKB 5 tahun ini 6 tahun," ujar Direktur Konsumer BRI Handayani di Jakarta, Senin, 15 April 2019.
Bukan hanya dari BRI, promo juga datang dari PT PLN (Persero) yang memberikan fasilitas tambah daya gratis 100 persen untuk mobil listrik dan 75 persen untuk motor listrik.
Kemudian, BMW Astra sebagai salah satu Agen Pemegang Merek (APM) yang memproduksi LCEV juga akan menanggung asuransi mobil secara gratis selama 1 tahun.
Mobil listrik yang dibeli calon konsumen juga nantinya akan dilengkapi alat pengisi daya (charger) gratis.