Menhan Ryamizard: Prabowo Itu Teman Saya, Satu Leting di TNI

Meski mengenal baik Prabowo, namun Ryamizard ini memilih tidak berada di barisan yang sama pada Pilpres 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Apr 2019, 20:21 WIB
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat megikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/10). Raker tersebut membahas anggaran pertahanan untuk Tahun Anggaran 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku, mengenal baik calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Menurut Ryamizard, Prabowo merupakan teman satu angkatan ketika masih aktif sebagai prajurit TNI.

"Kalau saya purnawirawan, itu Prabowo teman saya, teman saya satu leting, temen temen yang disana banyak temen saya, enggak ada masalah juga," ungkap Ryamizard keapda awak media di Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).

Meski mengenal baik Prabowo, namun mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini memilih tidak berada di barisan yang sama dengan Prabowo pada Pilpres 2019.

"Saya dengan Pak Jokowi pasti, masa saya ke situ. Kalau saya kesana, ya saya mengkhianati Pak Jokowi. Enggak boleh," ucap Ryamizard.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Jangan Bermusuhan

Pejalan kaki melintasi mural yang menghiasi tembok di kawasan Margonda, Depok, Sabtu (16/2). Gambar mural memiliki pesan agar masyarakat tetap damai dan berteman meski berbeda dalam memilih calon presiden dalam Pilpres 2019. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ryamizard mengingatkan, Pemilu Serentak 2019 bukan ajang permusuhan. Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga persatuan meski berbeda pilihan politik.

"Ini pesta demokrasi untuk bersenang-senang. Bukan untuk marah marahan, bukan fitnah fitnah, bukan untuk itu. Rugi dong rakyat mengeluarkan Rp 25 triliun untuk begitu-begitu, jangan," kata Ryamizard.

Ryamizard mengaku, ingin pesta demokrasi dirayakan dengan gembira. Menurutnya, perbedaan pilihan merupakan hal biasa.

"Kalau di sana milih sana ya sudah. Kalau ke sana tetep kawan, masa ke sana dimusuh-musuhin. Itu bagaimana orang memilih kok di musuh-musuhin, tidak baik," imbuh Ryamizard. 

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya