Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud Md mengatakan, masyarakat sebaiknya mengambil sisi positif dari adanya sejumlah kericuhan pada pemilu di luar negeri. Menurutnya, kericuhan itu terjadi karena masyarakat Indonesia sudah mulai sadar untuk memilih.
"Adik-adik milenial supaya tahu bahwa di luar negeri itu orang sampai antre berjam-jam, tidak seperti yang dulu,” tutur Mahfud di Kebon Sirih Jakarta, Senin (15/4/2019).
Advertisement
"Dulu mereka tidak peduli, sekarang mereka tahu masa depan bangsa ini sedang dipertaruhkan. Oleh sebab itu, mereka mau antre sampai terlambat, sampai terlantar, sampai panitianya kewalahan, itu segi positifnya," ia melanjutkan.
Karenanya, Mahfud mengimbau agar masyarakat, khususnya kaum milenial, tidak membuang kesempatan untuk memilih.
Selain itu, bahwa perkara kericuhan juga sebaiknya diselesaikan langsung di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Kericuhan kalau itu sifatnya pelanggaran, itu bisa diselesaikan oleh KPU maupun oleh Bawaslu, kalau ada tindak pidananya itu ada hukum pidananya sendiri,” tukasnya.
Coblosan di luar negeri sempat diwarnai dengan kericuhan di beberapa daerah di luar negeri. Salah satunya adalah Sydney, Australia, dimana banyak pemilih protes karena tidak sempat mencoblos.
Begitu juga dengan Selangor, Malaysia, dimana ditemukan surat suara yang sudah dicoblos