Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal sesi perdagangan jelang pemilihan umum (Pemilu).
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (16/4/2019), IHSG naik tipis 5,57 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.440,72. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih menguat terbatas 6,9 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.442,14.
Indeks saham LQ45 menguat 0,08 persen ke posisi 1.015,21. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Sebanyak 112 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 41 saham melemah dan 117 saham diam di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.448,59 dan terendah 6.439,75.
Baca Juga
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham 14.106 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 342,4 MILIAR. Investor asing jual saham Rp 15,97 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.060.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham aneka industri turun 0,24 persen dan sektor saham keuangan susut 0,01 persen.
Sementara itu, sektor saham infrastruktur menanjak 0,49 persen, sektor saham barang konsumsn dan industri dasar masing-masing menguat 0,40 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham HRME mendaki 25 persen ke posisi Rp 300 per saham, saham CPRI melonjak 22 persen ke posisi Rp 246 per saham, dan saham MTPS meroket 17,11 persen ke posisi Rp 1.095 per saham.
Sedangkan saham-saham SMDM merosot 6,76 persen ke posisi Rp 138 per saham, saham YELO merosot 5,93 persen ke posisi Rp 254 per saham, dan saham LRNA terpangas 4,27 persen ke posisi Rp 112 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,40 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,66 persen, dan indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,31 persen.
Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,05 persen, indeks saham Singapura mendaki 0,05 persen dan indeks saham Taiwan naik 0,04 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Prediksi Analis
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal menguat pada perdagangan saham Selasa, 16 April 2019.
Penguatan IHSG ditopang oleh data neraca perdagangan yang surplus sebesar USD 540 juta pada Maret 2019.
"Selain itu, kondisi global juga terlihat semakin kondusif sehingga IHSG menunjukkan potensi penguatan dalam jangka pendek di kisaran 6.419-6.446," tutur Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan di Jakarta.
Melanjutkan, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengungkapkan, jelang satu hari pelaksanaan Pemilu, IHSG berpeluang menghijau di jangka pendek.
"Sehari jelang pilpres, IHSG berada dalam rentang konsolidasi wajar dimana potensi penguatan masih terlihat cukup besar," tutur dia.
Adapun dia memprediksi IHSG akan diperdagangkan pada level support dan resistance di 6.389 - 6.556
Sementara itu, saham yang disarankan dibeli olehnya hari ini ialah saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Sedangkan Dennies menganjurkan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Advertisement
Penutupan Perdagangan Kemarin
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau meski terjadi aksi jual investor asing pada perdagangan saham Senin, 15 April 2019.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (15/4/2019), IHSG naik 29,28 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.435,15. Indeks saham LQ45 menguat 0,48 persen ke posisi 1.013,27 Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham Pefindo25 melemah 0,29 persen.
Sebanyak 194 saham melemah sehingga membatasi penguatan IHSG. Sementara itu, 198 saham menguat dan 136 saham diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.442,02 dan terendah 6.415,11.
Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 412.521 kali dengan volume perdagangan 14,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 400,94 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.060.
Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor tambang merosot 0,42 persen. Sektor saham aneka industri menguat 1,33 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi menguat 0,76 persen dan sektor saham manufaktur menanjak 0,75 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham HRME melonjak 34,83 persen ke posisi Rp 240 per saham, saham CPRI menguat 34,23 persen ke posisi Rp 200 per saham, dan saham MTPS meroket 24,67 persen ke posisi Rp 935 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham DART merosot 17,86 persen ke posisi Rp 230 per saham, saham BMSR terpangkas 10,95 persen ke posisi Rp 122 per saham, dan saham CSAP susut 10,61 persen ke posisi Rp 590 per saham.
Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,33 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,34 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,14 persen.
Selain itu, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,42 persen, indeks saham Jepang Nikkei bertambah 1,37 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Indeks saham Taiwan menanjak 0,65 persen.