Liputan6.com, Sitaro - Sempat dinyatakan normal selama sekitar satu bulan, Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Provinsi Sulut kembali bergejolak.
Senin (15/4/2019), salah satu gunung api teraktif di Indonesia itu erupsi. Material lava kini meluncur dari kawah utama gunung di bagian Selatan. Sebelum erupsi, warga yang bermukim di sekitar gunung sudah melihat tanda-tanda.
Advertisement
"Kami sempat mendengar suara gemuruh dari gunung yang terdengar sangat kuat,” ungkap Une Yon salah seorang warga setempat kepada Liputan6.com.
Sementara dari laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) di Desa Salili, secara visual gunung jelas kabut 0-I, kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi hingga 200 meter di atas puncak kawah.
"Sedangkan asap di kawah dua tipis, tekanan gas sedang, dengan ketinggian lk 150 meter, sedangkan guguran lava dari puncak kawah utama menuju Kali Batuawang dan Kali Kahetang,” ungkap Koordinator Pos PGA, Yudia Tatipang.
Pihaknya juga merekomendasikan masyarakat maupun wisatawan agar tidak mendekat dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya, yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua dan kawah utama Gunung Karangetang.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Berapi di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), Hendra Gunawan mengatakan, selama erupsi telah terjadi aliran lava ke arah hulu Kali Batuawang dan Kali Kahetang.
"Arah luncuran sejauh 2.000 meter, dengan sumber kawah utama atau kawah sekatan,” ujar Gunawan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bob Ch Wuaten mengatakan, meningkatnya aktivitas Gunung Karangetang belum mempengaruhi aktivitas warga. Pagi ini kterpantau, masyarakat setempat masih melakukan rutinitas seperti biasanya.
"Hanya kami terus mengimbau agar warga tetap waspada atas terjadi luncuran lava gunung ini," ujar Bob.
Simak juga video pilihan berikut ini: