5 Fakta Sejarah Katedral Notre Dame yang Terbakar

Kebakaran di Katedral Notre Dame de Paris, Prancis terjadi hanya beberapa hari sebelum Paskah.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Apr 2019, 11:47 WIB
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dari Gereja Katedral Notre-Dame di kota Paris, Prancis, pada Senin (15/4). Tim pemadam kebakaran mengerahkan 400 anggota dari seluruh Prancis, termasuk menggunakan 18 selang bertekanan tinggi dan berjibaku selama berjam-jam. (AP Photo/Michel Euler)

Liputan6.com, Paris - Asap tebal mengepul dari Katedral Notre Dame de Paris, Prancis pada Senin 15 April 2019 malam waktu setempat. Tampak api menyebar dengan cepat dan melahap sebagian bangunan katedral, termasuk menara lonceng.

Para petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke rumah ibadah bersejarah itu, berusaha meredam jilatan api. Sebanyak 400 personel petugas diterjunkan dalam operasi pemadaman, demikian dikutip dari CNN.

Kebakaran di Katedral Notre Dame de Paris, Prancis terjadi hanya beberapa hari sebelum Paskah. Tentu saja insiden itu bikin khawatir warga Paris dan wisatawan, yang terbiasa berkunjung ke sana di tengah momentum itu. 

Bangunan kuno ini merupakan salah satu simbol dari kota Paris. Notre Dame menyimpan banyak sejarah. Seperti dikutip dari laman Discoverwalks.com, Selasa (16/4/2019), berikut 5 fakta soal Notre Dame Paris, Prancis:

 


1. Lokasi yang Paling Banyak Dikunjungi

Orang-orang menyaksikan api dan asap mengepul dari kebakaran Gereja Katedral Notre-Dame di pusat kota Paris, Prancis, pada Senin (15/4). Api yang melalap bagian atas gereja kuno itu membuat kerumunan baik warga Paris maupun turis tertegun. (AP Photo/Thibault Camus)

Prancis adalah salah satu negara yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan dunia. Cukup mengejutkan, monumen yang paling banyak dikunjungi bukanlah Menara Eiffel, melainkan Katredal Notre-Dame.

Lebih dari 13 juta pengunjung melewati gerbang Notre-Dame setiap tahun. Itu berarti, katedral ini menyambut sekitar 35 ribu pengunjung dalam sehari.

Jika Anda ingin menghindari keramaian, maka disarankan untuk mengunjungi Notre-Dame lebih awal. Gerbang akan dibuka pada pukul 07.45 waktu setempat.

 


2. Dibangun di Atas Lokasi yang Sakral

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dari Gereja Katedral Notre-Dame di kota Paris, Prancis, pada Senin (15/4). Katedral ini termasuk salah satu gereja roman katolik yang terkenal di seluruh dunia dengan luas total bangunanya mencapai 6.144 meter persegi. (AP Photo/Francois Mori)

Notre-Dame de Paris dibangun di atas Île de la Cité di pusat kota Paris. Cukup sulit membayangkan Île de la Cité tanpa Katedral Notre-Dame.

Bangunan ini berdiri sejak Abad ke-12. Namun, Île de la Cité ada di sana jauh sebelum Katedral. Dulu, pulau itu dianggap sebagai tempat sakral bagi penganut pagan.

Sejak asalnya, Île de la Cité dibagi menjadi dua bagian: bagian barat didedikasikan untuk urusan duniawi.

Di sana ada istana di mana para penguasa dapat tinggal selama kunjungan mereka di Lutetia.

Separuh bagian timur, didedikasikan untuk beribadah dan menjadi lokasi beberapa altar.

 


3. Kerangka Atap dari Kayu

Api dan asap mengepul dari kebakaran Gereja Katedral Notre-Dame di pusat kota Paris, Prancis, pada Senin (15/4) waktu setempat. Api dengan cepat melalap bagian atap gereja yang dibangun pada abad ke-12 itu dan merupakan salah satu ikon wisata di Paris. (AP Photo/Thibault Camus)

Notre-Dame di Paris berukuran 127 meter (panjang) kali 48 meter (lebar) dengan tinggi utama 43 meter.

Dengan dimensi seperti itu, mungkin mengejutkan bahwa struktur atap seluruhnya terbuat dari kayu, yang berasal dari Abad ke-12.

Kerangka kayu-kayu terbuat dari lebih dari 1.300 pohon, setiap balok dibuat dari satu pohon.

 


4.Rumah Bagi Mahkota Kristus

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dari Gereja Katedral Notre-Dame di kota Paris, Prancis, pada Senin (15/4) waktu setempat. Akibat api yang cepat menjalar, atap gereja berbahan kayu yang berusia 850 tahun itu tidak berhasil diselamatkan. (AP Photo/Francois Mori)

Notre-Dame adalah rumah bagi harta yang tak ternilai, di antaranya adalah Crown of Thorns  atau mahkota duri yang dikenakan oleh Kristus, Salib, dan paku.

Sisa relik suci itu dapat dikagumi sepanjang tahun, setiap Jumat pertama setiap bulan selama ritual khusus. 


5. Sejarah Lonceng Katedral

Seni pertunjukan cahaya hiasi Gereja Katedral Notre-Dame de Paris, Prancis (11/11). Pertunjukan cahaya ini menarik banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. (AFP Photo/Francois Guillot)

Sama seperti gereja pada umumnya, lonceng Notre-Dame menyandang nama. Di Notre-Dame, mereka disebut Marie, Emmanuel, Gabriel, Anne-Geneviève, Denis, Marcel, Etienne, Benoit-Joseph, Maurice, dan Jean-Marie.

Namun, lonceng yang kita dengar sekarang bukan lagi yang dipasang setelah Katedral selesai dibangun, enam ratus tahun yang lalu.

Setelah Revolusi Perancis, pada 1791, sebagian besar lonceng diturunkan dari Notre-Dame dan dilelehkan untuk dijadikan bola meriam.

Lonceng yang ada saat ini baru dipasang pada pertengahan Abad ke-19.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya