Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kisah mengharukan datang dari seorang perempuan blasteran Korea-Amerika yang berprofesi sebagai fotografer. Sejak mempelajari fotografi, ia mulai mencintainya dan fokus mengambil objek para tunawisma.
Baca Juga
Advertisement
Diona Kim mengalami hal tak terduga ketika tengah memotret. Suatu hari dia tengah mengambil gambar seorang gelandangan di jalanan, tak disangka ia mengenali sosok gelandangan tersebut yang merupakan ayah kandungnya. Ia memang sudah tidak pernah bertemu dengan ayahnya setelah orangtuanya berpisah.
Kim masih berumur 5 tahun ketika kedua orang tuanya berpisah, dan sejak saat itu ayahnya menghilang. Diona dan ibunya telah mengalami waktu-waktu yang sulit, bepergian ke sana ke mari mencari makan dan kadang bermalam di taman. Namun, kondisi tersebut tidak membuat Kim menyerah untuk meraih mimpinya.
Lambat laun dia beranjak dewasa, lalu ia menyadari bahwa profesi kecintaannya adalah dunia fotografi. Menurutnya, semenjak kecil ia mengetahui ayahnya memiliki studio foto, dan saat itulah kecintaan Diona tumbuh.
Ketika menyadari kecintaannya terhadap fotografi, ia mulai mengambil gambar ketika ia kuliah dan terus berlanjut hingga menjadi seorang fotografer profesional. Ketertarikannya mengambil objek foto banyak gelandangan di jalan sangat menyentuh hatinya. Karena gelandangan mengingatkannya tentang masa kecil sebagai anak yang tidak memiliki hidup yang jelas dan terlupakan.
Sebuah peristiwa yang mengubah hidupnya adalah ketika ia sedang mengambil foto seorang gelandangan di Honolulu. Ia terkejut ketika menyadari bahwa ia mengenal bahwa seorang gelandangan ini adalah ayah kandungnya.
Kemudian Diona mencoba untuk mengajak ayahnya berinteraksi, namun keadaan ayahnya sangat buruk, baik fisik maupun mental. Sang ayah pun menolak untuk berbicara dengannya. Namun, usaha Diona tidak sampai situ saja, ia terus berusaha untuk mengajak ayahnya berbicara.
Dia pun tidak menyerah, dan selalu mendatangi ayahnya setiap hari. Ia terus mengajak ayahnya mengobrol dan mengambil beberapa foto ayahnya. Ia berharap ia dan ayahnya dapat kembali bersama, karena walaupun ayahnya menjadi seorang gelandangan, lelaki itu tetap ayahnya.
Ayahnya terkena serangan jantung
Suatu hari, ayahnya terkena serangan jantung. Seseorang di jalan memanggil ambulans dan membawa ayah Kim ke rumah sakit. Kim yang segera mengetahui kabar ayahnya langsung menemani ayahnya di rumah sakit.
Di rumah sakit inilah, ayah Kim mendapatkan penanganan khusus pada jantungnya dan juga kesehatan kondisi mentalnya. Mendapatkan penanganan yang tepat membuat efek besar bagi pria tua itu. Keadaannya mulai membaik dan terus membaik sehingga ayahnya dapat pulang ke rumah bersama Kim.
Kini, Kim dan Ayahnya telah bersama. Mereka melakukan hal yang harusnya dilakukan ayah dan anak sedari dulu, pergi jalan-jalan bersama, menonton film atau berjalan di pantai. Mereka sangat menikmati setiap momen kebersamaan mereka.
Hal yang paling menarik adalah, dulu ayahnya meninggalkan dunia fotografi dan sebuah studio foto miliknya, namun Kim melanjutkan kecintaannya pada dunia fotografi. Lewat fotografilah, ayah dan anak ini dapat bertemu kembali.
Advertisement
Kim sangat bersyukur hal ini terjadi dalam hidupnya
"Cerita ini bukan hanya milik saya, namun juga milik semua orang. Kita semua pasti mengetahui semua orang gelandangan atau yang pernah menjadi gelandanagan. Saya harap ini dapat meningkatkan rasa kemanusiaan kita semua," jelas Kim.
"Semakin saya mengenalnya, semakin saya mengenal diri saya sendiri.. dan saya amat sangat bersyukur bahwa saya telah melewati ujian berat ini lewat waktu dan kondisi yang berat dan mendapat kesempatan untuk bisa bertemu ayah kembali," lanjutnya.
Kisah Kim yang mengharukan ini turut mengundang banyak komentar dan reaksi haru dari para warganet. Mereka semua mendoakan yang terbaik bagi Kim dan ayahnya.
Reporter:
Fira Shabrina Malia
Universitas Indonesia