Info Bocor, Bawaslu Jaksel Gagal Tangkap Pelaku Politik Uang di Cilandak

Diduga ada pihak membocorkan langkah penindakan Bawaslu Jakarta Selatan

oleh Muhammad Radityo PriyasmoroAdy Anugrahadi diperbarui 16 Apr 2019, 12:48 WIB
Suasana Deklarasi Tolak dan Lawan Politik Uang dan Politisasi SARA untuk Pilkada 2018 Berintegritas, Jakarta, Sabtu (10/2). Deklarasi ini merupakan komitmen untuk menciptakan setiap tahapan Pilkada 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Bawaslu Jakarta Selatan, Mukhtar mengatakan, dugaan temuan praktik politik uang gagal dilakukan. Dia menduga informasi penindakan tersebut sudah bocor kepada para pelaku. Menurut informasi diterima Bawaslu, praktik politik uang tersebut akan terjadi di Kecamatan Cilandak pada Senin (15/4), malam.

"Kemungkinan ini sudah bocor duluan, sehingga kami tidak menemukan sesuai dengan informasi didapat," kata Mukhtar di halaman Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2019).

Mukhtar mengatakan, salah satu tugas Bawaslu tengah mengawasi langkah politik uang. Karenanya, pihaknya terus memperhatikan gerak-gerik peserta Pemilu dengan jeli. Sebab, praktik semacam ini tidak mengenal waktu dan tempat.

"Mungkin bisa terjadi pagi hari, siang hari, sore hari atau malam hari. Yang terpenting ketika ada temuan langsung ditangkap," jelas dia.

Mukhtar mengimbau agar peserta politik tidak melakukan cara kotor di hari pemungutan suara. Sebab, tim Bawaslu di lapangan sudah mengawasi dan berpatroli.

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Dugaan Praktik Politik Uang Juga Terjadi di Jakarta Utara

Ilustrasi Politik Uang (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Bawaslu Jakarta Utara menangkap seorang diduga melakukan politik uang di wilayah hukumnya. Saat ini, pelaku tengah diperiksa di Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu Jakarta Utara.

"Ada satu orang yang ditagkap, warga biasa. Artinya kelanjutannya saya belum tahu, karena masih diproses dan saya enggak berani ganggu," kata Ketua Bawaslu Jakut Mochammad Dimyati, Jakarta, Selasa (16/4/2019).

Satu pelaku ditangkap oleh Bawaslu Jakarta Utara ini bernama Carles Lubis. Dia ditangkap di depan rumah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik.

"Ketangkapnya 17.30 WIB di wilayah Warakas, di depan rumah Pak Taufik, di posko kemenangannya," ujarnya.

Saat penangkapan, pihaknya menemukan sejumlah amplop diduga sebagai praktik politik uang. Situasi di lokasi penangkapan, diungkap Dimyati, tengahramai, karena ada kegiatan RT setempat.

"Rencananya semalam mau ada kegiatan ngumpulin saksi-saksi, RW yang jadi korwil. Rame, saksi sudah sebagian dateng, Pak Taufik juga ada rencana hadir di situ, tapi belum ada (hadir)," jelasnya.

 


Belum Ada Indikasi Keterlibatan M. Taufik

Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik memberi keterangan usai menggelar pertemuan bersama tujuh partai politik di Jakarta, Senin (8/8). Tujuh parpol sepakat membentuk 'Koalisi Kekeluargaan' untuk bertarung di Pilgub DKI 2017. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Bawaslu Jakarta Utara tengah memastikan apakan ada keterlibatan M. Taufik atau tidak dalam penangkapan dugaan politik uang yang dilakukan oleh Petugas Sentra Gakkumdu Bawaslu Jakarta Utara.

"Belom tau ada indikasi keterlibatan M Taufik, informasinya Pak Taufik enggak ada di situ. Jadi memang posisinya saya masih nunggu tim Gakkumdu, karena kan saya di sini sebagai pembimbing,” pungkas Dimyati.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya