Liputan6.com, Jakarta - Samsung Galaxy Note 10 dilaporkan akan hadir dalam dua varian. Menurut kabar, varian lainnya akan memiliki nama Galaxy Note 10 Pro.
Dilansir Softpedia, Rabu (17/4/2019), Galaxy Note 10 Pro akan memiliki spesifikasi yang lebih tinggi daripada Note 10. Kedua perangkat ini akan diumumkan secara bersamaan.
Baca Juga
Advertisement
Kedua smartphone tersebut juga akan memiliki varian 5G. Sehingga secara keseluruhan, lini Galaxy Note 10 akan hadir dalam empat pilihan berbeda.
Galaxy Note 10 Pro dilaporkan akan memiliki layar berukuran 6,75 inci, dan tiga kamera belakang. Sementara Note 10 varian standar dengan layar berukuran 6,28 inci dan dua kamera belakang.
Galaxy Note 10 Pro varian 5G akan menjadi yang paling mahal. Namun, sejauh ini belum ada informasi mengenai harga jualnya.
Sebagai gambaran, Galaxy S10+ 5G yang saat ini sudah dijual secara terbatas, termasuk di Korea Selatan, dibanderol dengan harga lebih dari USD 1.200.
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Persaingan Kian Sengit, Samsung Optimistis Tak Tergoyahkan
Presiden dan CEO Divisi Komunikasi IT & Mobile Samsung Electronics, DJ Koh, optimistis posisi perusahaan di peringkat pertama pasar smartphone tak akan tergeser. Penjualan smartphone Samsung saat ini tak selaris dulu, dan ambisi dari sejumlah rivalnya, termasuk Huawei, kian meningkat.
Dilansir Phone Arena, Koh menyampaikan optimismenya tersebut dalam sebuah wawacara dengan surat kabar Prancis, Le Figaro. Tanpa menyebut nama Huawei yang merupakan rival utama Samsung saat ini, Koh menyoroti posisi kuat perusahaan di pasar.
Samsung, katanya, sepenuhnya berencana untuk bertahan selama "10 tahun ke depan" melalui inovasi berkelanjutan. Pada dasarnya, Koh dinilai berpikir bahwa segala yang dapat dilakukan Huawei, maka Samsung bisa melakukannya dengan lebih baik.
Selain itu, Samsung dengan berbagai cara dapat diyakini meningkatkan pengalaman pengguna di kehidupan nyata. Koh juga menekankan teknologi-teknologi baru, seperti 5G atau Artificial Intelligence (AI), dan berbagai format desain baru seperti smartphone lipat, berkembang lebih cepat daripada perkiraan.
Perkataannya ini dinilai tidak terlalu tepat karena kenyataannya perkembangan handset 5G, dan lipat berjalan dengan lambat. Terlepas dari pernyataan Koh, pertumbuhan pasar Samsung mengalami penurunan.
Setidaknya berdasarkan data International Data Corporation (IDC), pengapalan smartphone Samsung turun 8 persen dari 317,7 juta unit pada 2017 menjadi 292,3 juta per akhir 2018. Pangsa pasarnya turun 0,9 persen.
(Din/Ysl)
Advertisement