Kisah Perjuangan Suporter MU untuk Sampai ke Camp Nou

Suporter setia MU harus berjuang keras untuk bisa sampai ke Camp Nou dan mendukung tim kesayangan mereka dari dalam stadion.

oleh Aning Jati diperbarui 16 Apr 2019, 22:00 WIB
Suporter Manchester United saat laga leg pertama perempat final Liga Champions 2018-2019 melawan Barcelona di Old Trafford (11/4/2019). (AFP/Lluis Gene)

Barcelona - Duel Manchester United (MU) melawan raksasa Spanyol itu di fase perempat final Liga Champions 2018/2019 dini hari WIB nanti jadi big match, dan tentunya sangat sayang untuk dilewatkan para suporter Setan Merah, julukan MU. 

Jadilah beberapa fans United meluangkan waktu, tenaga, dan dana demi menyambangi Camp Nou untuk mendampingi tim kebanggaan dalam laga leg kedua perempat final, Rabu dini hari WIB (17/4/2019).

Namun, jangan dikira suporter setia MU itu menyambangi Barcelona dengan enteng. Mereka berjuang demi bisa memenuhi keinginan menyaksikan langsung Manchester United melawan Barcelona di Camp Nou.

Dimulai dari tiket pesawat. Kalangan fans MU mengeluhkan kenaikkan harga tiket yang terkesan aneh. 

Aoife Turner, salah seorang pemegang tiket terusan Manchester United, mengeluhkan harga tiket Manchester ke Barcelona yang mendadak naik, tak lama setelah drawing fase perempat final, medio Maret lalu.

"Saat itu tiket berkisar dari 100 euro untuk pp, tapi hanya beberapa detik setelah drawing usai, harga melonjak hingga 500 euro," kata Turner kepada CNN.

Kondisi itu dianggap jadi pukulan telak buat fans seperti dirinya. Hal sama dikeluhkan Duncan Drasdo, Chief Executive Manchester United Fans Trust.

Imbasnya, fans United terpaksa mencari akal agar tetap bisa mendukung Paul Pogba dkk. Satu di antaranya caranya adalah dengan "ngeteng" atau tidak melakukan perjalanan dengan penerbangan langsung.

Drasdo mengungkap, ia dan dua buah hatinya bertolak dari Bandara Liverpool dari Manchester, kemudian terbang ke Ibiza, menginap satu malam di pulau itu, dan melanjutkan penerbangan ke Barcelona keesokan harinya.

Untuk perjalanan pulang, dari Barcelona ia terbang ke Nantes (Prancis), kemudian ke Manchester.

Sementara Turner, memutuskan terbang ke Madrid dari Manchester, berlanjut ke Barcelona. Untuk pulangnya, rutenya adalah Barcelona-Dusseldorf (Jerman)-Manchester.

Ratusan fans MU lain menempuh cara serupa, menaiki penerbangan tak langsung untuk berhemat.


Tak Mundur

Selain harga tiket pesawat yang naik dadakan, suporter loyal Manchester United juga menghadapi tiket pertandingan yang dianggap diskriminatif. Harga tiket untuk tim tamu berbeda dari tim tuan rumah. Padahal, hal semacam itu tak mereka jumpai di Premier League, atau saat mendukung United di fase-fase sebelumnya di Liga Champions musim ini.

CNN menulis harga tiket untuk suporter dibanderol mulai 75 pound, namun Barcelona menjual dengan harga 102 pound. 

Manchester United berteriak karena semestinya selisih 27 pound bisa dialihkan sebagai subsidi biaya tandang fans mereka seperti yang terjadi saat laga tandang melawan Valencia dan Sevilla di fase penyisihan grup pada musim lalu.

Namun, pihak Barcelona membantah menaikkan harga tiket tersebut. Mereka berujar harga yang ditetapkan akan sama, untuk siapapun lawan yang dijumpai di perempat final.

Pada Jumat (12/4/2019), CNN mendapati masih ada tiket tersedia dalam situs resmi Barcelona, dengan harga termurah 159 euro dan harga termahal 3290 euro. Fasilitas yang diperoleh untuk tiket kelas termahal itu termasuk akses ke lounge utama dan katering.

"Klub tuan rumah semestinya tak boleh sepenuhnya bebas menetapkan harga tiket seperti yang diinginkannya," kata Drasdo, mengacu seharusnya ada pembatasan harga tiket untuk fans tim tamu di kompetisi Eropa, mirip dengan yang ditetapkan di Liga Inggris.


Bukan Sapi Perahan

Turner juga berharap agar fans Manchester United tidak dianggap sebagai sapi perahan yang bisa dieksploitasi oleh siapa pun, termasuk tim lawan, mengingat nama besar klub kebanggaan yang sangat menjual.

Meski menghadapi kendala, baik Drasdo maupun Turner mengaku tak mundur, begitu pula ratusan fans lain yang siap mengawal Manchester United untuk membuat sejarah baru di Camp Nou.

Sumber: CNN

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya