6 Pemain yang Harus Tinggalkan Chelsea untuk Perbaiki Karier

Para pemain ini gagal menunjukkan performa terbaik di bawah komando Maurizio Sarri. Untuk melanjutkan karier, mereka harus meninggalkan Stamford Bridge.

oleh Ario Yosia diperbarui 17 Apr 2019, 07:00 WIB
Para pemain ini harus meninggalkan Chelsea jika ingin memperbaiki karier. (AP/Alastair Grant)

Jakarta - ​Chelsea mulai bersiap menyambut musim baru meski Premier League belum berakhir. Klub London Barat itu sudah menyusun strategi di pasar transfer.

Kampanye pertama Maurizio Sarri bersama ​Chelsea bisa dikatakan tak mulus. Pelatih asal Italia itu gagal membuat The Blues kompetitif di persaingan juara.

Chelsea harus puas ada di lingkar persaingan big four. Satu-satunya kebanggaan yang diraih adalah ​The Blues selangkah lagi lolos ke semifinal Liga Europa.

Jika masih mendapat mandat menjadi pelath Chelsea, hampir dipastikan Sarri akan melakukan peremajaan skuat.

Ada enam pemain yang harus mempertimbangkan untuk segera meninggalkan Stamford Bridge. Entah karena mereka jarang dimainkan, karier stagnan atau memerlukan tantangan baru:


Danny Drinkwater

Gelandang Chelsea, Danny Drinkwater, berusaha menghentikan gelandang Newcastle, Matt Ritchie, pada laga Premier League di Stadion Stamford Bridge, London, Sabtu (2/12/2017). Chelsea menang 3-1 atas Newcastle. (AFP/Daniel Leal-Olivas)

​Chelsea memang dikenal sebagai klub yang cenderung lamban menambah kekuatan skuatnya di ​bursa transfer, hal ini juga terjadi sata mereka secara tak terduga mendatangkan Danny Drinkwater dari Leicester City di musim panas 2017.

Meski sukses mengantarkan​ The Blues menjuarai FA Cup di musim perdananya, kini Drinkwater sama sekali tidak menjadi pilihan utama Maurizio Sarri. 

Bahkan manajer asal Italia itu juga sudah beberapa kali menegaskan bahwa pemain yang berposisi sebagai gelandang itu tidak masuk dalam skema yang dia terapkan sekaligus membuka pintu keluar lebar-lebar dan  mempersilahkannya hengkang Januari silam.

Setelah sempat menolak hengkang, kali ini sepertinya Drinkwater harus segera angkat kaki dari Stamford Bridge. Pemain yang sempat membela ​Manchester United itu pun masih menarik minat salah satu klub ​Premier League, Bournemouth.

 


Gary Cahill

Bek Chelsea, Gary Cahill mengangkat trofi Piala FA usai pertandingan melawan Manchester United pada babak final Piala FA di stadion Wembley di London (19/5). Chelsea mengalahkan MU 1-0. (AP Photo / Tim Ireland)

Gary Cahill mulai bergabung dengan ​Chelsea di tahun 2012, dia didatangkan dari Bolton Wanderers dengan nilai transfer yang sangat terjangkau, delapan juta poundsterling.

Menjadi salah satu bek tertangguh yang dimiliki ​The Blues dan sukses mempersembahkan tujuh trofi bergengsi, termasuk di antaranya dua trofi​ Premier League dan juga dua gelar Eropa, ​Champions League serta Europa League.

Sayang, keberuntungan nampaknya tidak berpihak pada Cahill pasca Chelsea bermain di bawah arahan Maurizio Sarri. Meski berstatus sebagai kapten tim, pria asal Inggris itu langsung terpinggirkan karena Sarri lebih suka menempatkan David Luiz dan Antonio Rudiger. Sementara di bangku cadangan masih ada Andreas Christensen.

Usia Cahill yang sudah menginjak 33 tahun pun membuanya akan sulit untuk kembali merebut satu posisi di lini pertahanan ​Chelsea.


Davide Zappacosta

Pemain Watford Abdoulaye Doucoure berusaha mengambil bola dari pemain Chelsea Davide Zappacosta saat pertandingan Liga Inggris di stadion Vicarage Road, London (5/2). Pada pertandingan ini Watford menang 4-1 atas Chelsea. (AP Photo / Frank Augstein)

Davide Zappacosta menjadi 'panic buying' ​Chelsea di tahun 2017, dia dibeli dari Torino dengan harga yang diperkirakan mencapai 25 juta euro. Menempati posisi bek kanan, saat ​The Blues dilatih Antonio Conte, pemain asal Italia ini juga hanya menjadi pelapis dan lebih banyak memulai laga dari bangku cadangan.

Hal yang sama juga terjadi di era kepelatihan Sarri, pemain kelahiran Sora, Italia itu baru tampil dalam tiga laga ​Premier League.

Meski masih terikat kontrak hingga tahun 2021, Zappacosta sepertinya sudah harus segera meninggalkan Stamford Bridge, selain posisi bek kanan kini masih ditempati Cesar Azpilicueta, musim depan pihak klub juga sudah berencana untuk mempromosikan Reece James ke skuat utama.


David Luiz

Kepa Arrizabalaga dan David Luiz pada final Piala Liga kontra Manchester City di Wembley Stadium (24/2/2019). (AFP/Adrian Dennis)

Kedatangan Maurizio Sarri nampaknya memang menjadi berkah tersendiri bagi David Luiz, dia kembali ke starting XI dan hampir selalu menjadi pilihan utama di setiap pertandingan.

Meski menjadi pilihan utama, tak jarang mantan pemain Paris Saint-Germain itu melakukan blunder atau kesalahan mendasar yang menyebabkan timnya kebobolan atau bahkan gagal memetik poin penuh.

Luiz sepertinya harus bergerak cepat untuk hengkang dari ​Chelsea, selain usianya yang sudah menginjak 32 tahun, pemain asal Brasil tersebut juga masih belum mendapatkan tawaran kontrak baru dari ​The Blues. 

Tak berhenti sampai di sana, Maurizio Sarri juga masih memiliki Andreas Christensen yang terlihat lebih tenang dan disiplin kala menjalankan tugasnya di lini pertahanan.


Willian

Bek Liverpool, Trent Alexander-Arnold, berebut bola dengan gelandang Chelsea, Willian, pada laga Premier League di Stadion Anfield, Minggu (14/4). Liverpool menang 2-0 atas Chelsea. (AP/Rui Vieira)

Willian mulai bergabung dengan​ Chelsea di tahun 2013, di dua tahun awal, pemain asal Brasil ini memang menampilkan performa yang cukup baik dan bisa menjadi solusi di lini depan, namun seiring berjalan waktu, performanya terus mengalami penurunan dan bahkan tak jarang mengecewakan.

Kini di musim 2018-2019, Willian memang cukup diandalkan, namun dalam 48 pertandingan yang sudah dia jalani, pemain berusia 30 tahun itu baru mencetak delapan gol. Statistik ini pun sepertinya cukup menguatkan anggapan bahwa​ The Blues memerlukan sosok penyerang sayap anyar.

Hengkang ke klub lain sepertinya sudah harus dipikirkan Willian, apalagi dia juga masih memiliki peminat, yakni ​Barcelona. ​Chelsea pun sudah terlebih dulu menyiapkan suksesornya, yakni Christian Pulisic yang dibeli dari ​Borussia Dortmund.


Eden Hazard

Penyerang Chelsea, Eden Hazard, menggiring bola saat melawan Liverpool pada laga Premier League di Stadion Anfield, Minggu (14/4). Liverpool menang 2-0 atas Chelsea. (AP/Rui Vieira)

Sejak memutuskan bergabung dengan ​Chelsea di tahun 2012, Eden Hazard memang menjadi sosok tak tergantikan di lini depan. Total, pemain asal Belgia itu sudah mencetak 106 gol di seluruh kompetisi dan juga menjadi salah satu top skorer sepanjang masa klub yang didirikan pada tahun 1905 itu.

Sejumlah trofi bergengsi juga sudah dia persembahkan, antara lain dua ​Premier League, FA Cup, League Cup dan Europa League.

Sayang, konsistensi yang diperlihatkan ​Hazard tak dibarengi dengan rekan-rekan setimnya, bahkan jika boleh berkata jujur, ​The Blues terlihat terlalu bergantung pada mantan pemain Lille tersebut -- tak jarang, jika ​Hazard absen, performa​ Chelsea juga ikut menurun.

 Kini di musim 2018-2019, pemain asal Belgia tersebut memang tengah berada di puncak karier, bersama​ Chelsea, ​Hazard sudah mengoleksi 16 gol dan 12 assist. Namun sepertinya di akhir musim nanti adalah waktu yang tepat baginya untuk hengkang dari Stamford Bridge, apalagi kontraknya hanya tersisa satu musim dan dirinya jadi incaran utama ​Real Madrid.

Berpeluang bermain di bawah arahan pemain idolanya, Zinedine Zidane,​ Hazard pun bisa menasbihkan diri sebagai salah satu pemain terbaik di dunia sekaligus memenangkan trofi yang sudah menjadi targetnya sejak lama, ​Champions League.

 

Sumber: Bola.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya