Liputan6.com, Ambon - Proses pemungutan surat suara pada pemilu di Saumlaki, ibu kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar, hingga pukul 10.00 WIT masih belum dilakukan. Terlambatnya proses pencoblosan akibat pendistribusian surat suara yang baru dilakukan pagi tadi.
Ketua PPK Tanimbar Selatan, Olivier Srue, mengatakan keterlambatan disebabkan adanya kerusakan 19 ribu surat suara dan proses penggantian baru dilakukan pada Selasa (16/4/2019).
Baca Juga
Advertisement
Surat suara baru tiba Selasa sore dan tadi pagi tadi baru selesai dilipat. Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon mengatakan, saat ini KPU baru mendistribusikan logistik ke Desa Matakus.
“Logsitik pemilu lainnya di Desa Olilit Raya sedang disiapkan logistik pemilu dengan menggunakan alat angkut truk,” ujarnya.
Sementara, untuk sembilan kecamatan lainnya, yakni Kormomolin, Molu Maru, Nirunmas, Selaru, Tanimbar Utara, Wermaktian, Wertamrian, Wuarlabobar, dan Yaru juga masih terus dilakukan distribusi logistik.
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini
Narapidana Tak Memilih
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Maluku, Andi Nurka, menyatakan sebanyak 114 warga binaan atau narapidana di Lembaga Pemasyarakatan(Lapas) Kelas II A Ambon tidak bisa menggunakan hak pilihnya pada pemilu serentak, Rabu (17/4/2019)
"Napi ikut memilih sebanyak 302 orang dari jumlah penghuni Lapas Ambon sebanyak 416 orang," katanya saat memantau langsung kegiatan pencoblosan di TPS dalam Lapas Kelas II A Ambon., seperti dilansir dari Antara.
Warga binaan yang tidak bisa ikut memilih kebanyakan berasal dari kabupaten lain di luar Kota Ambon dan banyak warga binaan yang tidak miliki identitas sama sekali.
Walau begitu, partisipasi pemilih di Lapas Ambon cukup meningkat. Kakanwil juga meminta warga untuk memahami keterlambatan pelaksanaan pemilu yang sedianya dimulai pukul 07.00 WIT, baru dimulai pukul 08.30 WIT.
"Pencoblosan di TPS Lapas Ambon dalam keadaan aman dan tertib," katanya.
Advertisement