Bilik Suara dari Kardus hingga Logistik Pemilu Datang Terlambat

Pemilhan umum (pemilu) di Sumsel dan Sumbar diwarnai dengan keterlambatan distribusi logistik suara.

oleh Nefri IngeReza Efendi diperbarui 17 Apr 2019, 17:30 WIB
Bilik suara yang dibuat panitia TPS 14 Kelurahan Kenten Kabupaten Banyuasin Sumsel dari kotak kardus (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Warga Jalan Talang Keramat, Kelurahan Kenten, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) dari Rabu (17/6/2019) pagi tidak bisa menggunakan hak suaranya.

Hingga saat waktu pencoblosan dimulai, tidak ada satu pun logistik pemilihan umum (pemilu) yang diterima panitia Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kelurahan ini.

Seperti di TPS 14 Kelurahan Kenten, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin Sumsel. Hingga pukul 11.30 WIB, belum ada satu pun logistik pemilu yang diterima panitia.

"Kita sudah dari semalam menunggu dan mendatangi kantor lurah, tapi sampai pagi ini belum ada logistik pemilu yang datang," ujar Susilawati, panitia TPS 14, kepada Liputan6.com.

Mereka pun mendapat iimbauan dari pihak kelurahan agar membuat bilik pencoblosan suara menggunakan kotak kardus untuk mengantisipasi tidak adanya bilik suara dari pusat.

Sejak pukul 09.00 WIB, mereka langsung merancang dua kotak kardus besar, yang ditutup menggunakan triplek.

"Sekarang ketua RT dan ketua TPS sedang mengecek ke kelurahan, apakah logistik pemilu sudah datang atau belum," katanya.

Para warga sekitar sudah berdatangan ke TPS sejak pukul 07.00 WIB. Namun, banyak yang akhirnya kembali lagi ke rumah, karena belum bisa menggunakan hak suaranya.

Ada 260 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari dua RT, yang sudah antre menunggu kedatangan logistik pemilu di TPS 14.

Kondisi serupa juga dialami TPS 11 Kelurahan Kenten. Para panitia masih menunggu kabar datangnya logistik pemilu.

"Masih menunggu juga. Kita membuat bilik suara dari triplek, sebagai solusi saja jika tidak ada bilik suara," ungkap Rizal Aprilio, Panitia TPS 11.

Rudi, salah satu warga Kelurahan Kenten, Kabupaten Banyuasin Sumsel, merasa kecewa karena tidak bisa tepat waktu menggunakan hak suaranya.

"Saya sengaja datang ke TPS pagi hari, karena di siang hari ada aktivitas. Ternyata tidak bisa juga menggunakan hak suara saya karena tidak ada logistik suara. Tidak tahu nanti, apakah sempat untuk datang lagi ke TPS," ujarnya.

 


TPS di Sumut

TPS 82 Desa Sei Semayang Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumut (Liputan6.com / Reza Perdana)

Di lokasi lain, tepatnya Kantor Kepala Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, terjadi keriuhan. Karena hingga pukul 08.30 WIB surat suara belum terdistribusi ke 109 TPS.

Puluhan petugas KPPS sibuk menunggu di kantor desa di Jalan Perintis Kemerdekaan, untuk pendistribusian surat suara.

Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Desa Sei Semayang Mahyudin mengatakan, sesuai ketentuan, surat suara seharusnya sudah sampai sejak Subuh tadi. Tetapi sampai pukul 08.00 WIB belum ada kabar kepastian pendistribusian surat suara ke TPS.

"Karena ingin meminta kepastian, kami beserta para petugas KPPS mendatangi Kantor Kepala Desa Sei Semayang untuk meminta kepastian," katanya.

Petugas kantor desa tidak ada yang bisa memberikan jawaban pasti, tentang keterlambatan penyaluran logistik surat suara. Mereka hanya diminta sabar dan menunggu di TPS masing-masing.

"Saat kami kembali ke TPS, sekitar pukul 08.30 WIB, surat suara sudah sampai. Masyarakat yang antre mulai daftar untuk mencoblos," ungkapnya.

Petugas KPPS di TPS 82 Desa Sei Semayang, Beni, menyebut warga yang ingin mencoblos sudah datang sejak pukul 07.00 WIB. Namun, banyak masyarakat yang kecewa karena belum bisa mencoblos akibat logistik belum tiba.

"Tadi sudah ramai (masyarakat). Mereka pulang lagi, ini mulai datang lagi, karena sudah tiba (logistik surat suara)," ujarnya.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya