Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan, kondisi ekonomi Indonesia akan membaik usai berlangsungnya proses Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 atau Pilpres 2019.
Dia menyebutkan, dana miliaran dolar Amerika Serikat (AS) akan masuk ke pasar di Indonesia pasca rampungnya pesta demokrasi ini.
"Saya cek, banyak institusi-institusi keuangan yang mengatakan orang nunggu hari ini. Jadi kalau hari ini damai, aman, itu miliaran dolar AS akan masuk ke market Indonesia," ujar dia di Kuningan, Rabu (17/4/2019).
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya itu, dia menambahkan, nilai tukar rupiah pun akan ikut menguat sepekan sehabis Pilpres. "Saya kira akan terjadi. Kita lihat deh penguatan rupiah yang akan cepat, mungkin minggu depan," sebut dia.
Lebih lanjut, Luhut Binsar Pandjaitan berharap, keberhasilan penyelenggaraan pemilu kali ini bisa memberikan kredit baik bagi negara di mata publik internasional.
"Saya pikir penyelenggaraan pesta demokrasi ini bisa lancar. Dan itu akan menunjukkan kepada dunia internasional bahwa orang Indonesia adalah budaya tertib, tidak perlu ditakut-takutin, tidak perlu dimarah-marahin," urainya.
"Biarlah kalian terutama yang muda-muda untuk ke depan ini, supaya memilih pemimpin itu dengan damai, dengan nuraninya," dia menandaskan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pilpres Tak Pengaruhi Pergerakan Pasar Modal
Sebelumnya, proses Pemilihan Presiden (pilpres) yang berlangsung pada Rabu, 17 April 2019 ini, tak akan memberikan pengaruh besar terhadap dunia pasar modal.
"Kalau dilihat dari penyelenggaraan sebelumnya, pergerakan di pasar modal tidak terpengaruh dengan adanya ini (pilpres)," ujar Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi saat dihubungi Liputan6.com, Selasa, 14 April 2019.
Pengamatan ini didapatkan setelah berkaca dari tiga edisi pilpres sebelumnya, yakni pada 2004, 2009 dan 2014.
Pada saat itu, gejolak politik tak banyak mencampuri kegiatan ekonomi di pasar emiten nasional.
"Adanya pemilihan ini tidak sampai membuat sektor pasar modal turun jatuh atau sampai menguat banget. Jadi tidak saling berkaitan" jelas dia.
Justru, lanjutnya, kondisi ekonomi lah yang lebih memiliki dampak kepada sektor pasar modal dibanding proses pemilihan capres dan cawapres baru.
Dia mencontohkan saat krisis ekonomi yang menimpa sejumlah negara seperti Amerika Serikat pada 2008. Kemudian krisis moneter tahun 1998, yang dinilai lebih berdampak.
"Jadi bisa dikatakan, kondisi ekonomi lebih punya dampak terhadap kegiatan di pasar modal daripada urusan politik seperti pilpres," dia menambahkan.
Advertisement
Menko Luhut: Pilpres Damai Jadi Sinyal ke Internasional Kalau Indonesia Aman
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan baru saja menunaikan tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia dengan ikut mencoblos pada pemilu 2019 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 005 di Jalan Denpasar II, Kuningan Timur, Jakarta Selatan.
Dia bersyukur, proses pencoblosan hari ini bisa berjalan aman dan lancar. "Semua sih alhamdulillah baik-baik ya. Saya kira kita dewasa berdemokrasi. Tidak ada pikiran kecurangan," ungkap dia, Rabu, 17 April 2019.
Kelancaran penyelenggaraan pesta demokrasi ini disebutnya akan menunjukkan kepada dunia internasional bahwa orang Indonesia memiliki budaya tertib. Tak lupa, ia pun berpesan kepada generasi muda bangsa untuk terus menjaga kelancaran proses pemilihan ini.
"Biarlah kalian terutama yang muda-muda untuk ke depan ini, supaya memilih pemimpin itu dengan damai, dengan nuraninya," imbuh dia.
Sebab, ia menyatakan, kecurangan dalam proses pilpres itu tiada gunanya. "Kita harus berpikir positif, oh ini untuk kepentingan nasional. Lalu juga jangan ribut lah," ucapnya.
"Tapi sampai pagi tadi, subuh, semua tertib, tidak ada yang aneh-aneh. Itu yang kita harapin," dia menambahkan.
Merujuk pada kondisi tersebut, Luhut pun menganggap antusiasme warga dalam melaksanakan pesta demokrasi pada tahun ini terkesan lebih meriah dibanding Pemilu pada edisi sebelumnya.
"Saya dengar tadi semua antre di mana-mana. Unbelieveble, hampir sulit dibayangkan bahwa yang hadir seperti ini. Yang saya ingat tahun 2014, di sini tidak seramai seperti sekarang ini," pungkas dia.