Warna-warni Pemilu 2019 di Jawa Barat

Sejumlah kegiatan menarik terjadi pada momen pencoblosan Pemilu 2019 di Jawa Barat ini membuat masyarakat dan pembaca heran.

oleh Yandhi DeslatamaPramita TristiawatiPanji PrayitnoHuyogo SimbolonJayadi Supriadin diperbarui 18 Apr 2019, 08:01 WIB
Menggunakan konsepan ala pesta nikahan, seluruh dekor dan panitian jaga TPS 21 Garut, cukup menyedot perhatian masyarakat dalam pemilu 2019 kali ini. Foto (Liputan6.com / Jayadi Supriyadin)

Liputan6.com, Cirebon - Waktu pencoblosan pada Pemilu, Rabu, 17 April 2019 berakhir pukul 13.00 WIB. Tahapan penghitungan suara tengah berlangsung di sejumlah TPS di Indonesia, khususnya Jawa Barat.

Seiring menunggu hasil penghitungan suara, sejumlah momen menarik terjadi pada suasana pencoblosan Pemilu 2019 di Jawa Barat. Mulai dari suasana TPS diubah bernuansa ala pesta pernikahan hingga momen lain yang tak kalah menarik.

Beberapa momen unik dan menarik sepanjang waktu pencoblosan Pemilu 2019 di Jawa Barat berhasil dirangkum. Berikut hasilnya:

Pencoblosan Pemilu Bak Kondangan

Momen menarik pertama dan menjadi perhatian pembaca datang dari Garut, Jawa Barat. Panitia penyelenggara pemilu di TPS21 Kampung Panyingkiran, Desa Situsaeur, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Jawa Barat, membuat suasana berbeda.

Mereka menyajikan TPS unik dalam konsep yang berbeda, layaknya sebuah pesta hajatan. Ketua KPPS 21, Asep Hilman, mengatakan pemilihan konsep ala pernikahan dengan tampilan ngejreng merupakan ikhtiar bersama seluruh panitia, agar pelaksanaan pencoblosan yang dilakukan hari ini, berlangsung menarik bagi pemilih.

“Biar warga tertarik datang ke TPS,” ujarnya, Rabu (17/4/2019).

Bagi mereka, hajatan demokrasi rakyat lima tahun ini merupakan pesta seluruh masyarakat Indonesia, sehingga perlu penyajian yang unik, agar warga rela datang ke TPS. “Sejak awal kami sudah berencana membuat konsep yang berbeda,” ujarnya.

Tidak hanya area yang disulap layaknya pernikahan, penggunaan pakaian adat seperti kebaya dan lainnya, yang digunakan seluruh panitia, mampu menaikkan angka kedatangan warga untuk memberikan hak suaranya ke TPS.

Tidak lupa satu pesan ajakan mencoblos ‘Happy Nyoblos’ yang disematkan panitia di belakang kursi duduk pemilih, semakin menambah kemeriahan kegiatan pesta demokrasi rakyat tersebut.

Warga yang datang pun terkesima. Mereka segan menggunakan pakaian ala kadarnya, hingga tak sedikit di antara pemilih terpaksa menggunakan setelan batik dan setelan elegan lainnya.

ODGJ Mencoblos

Puluhan tunagrahita atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kota Bogor masuk daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019.

Berdasarkan hasil rapat pleno KPU bersama Bawaslu beberapa hari lalu telah menyepakati daftar pemilih tetap hasil penyempurnaan (DPTHP) dari semula sebanyak 718.722 pemilih, menjadi 716.473 pemilih.

Dari jumlah tersebut, terdapat pemilih disabilitas mulai dari tunadaksa, tunanetra, tunarungu, sampai tunagrahita atau ODGJ. Untuk pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, terdata ada 55 orang.

"Lima puluh lima pasien ODGJ ini sudah mendapat rekomendasi dari dokter rumah sakit itu," kata Ketua KPU Kota Bogor, Samsudin, Senin (15/4/2019).

Ia menjelaskan, tidak sembarang ODGJ masuk dalam DPT Pemilu 2019. Salah satu syaratnya adalah ada surat rekomendasi dari dokter rumah sakit, yang menangani pasien sakit jiwa tersebut.

"Acuannya surat keterangan dokter. Yang tidak direkomendasi dokter, tidak bisa mencoblos," kata dia.

Terkait mekanisme pencoblosan, ucap Samsudin, tergantung keadaan pasiennya. Apabila oleh dokter diperbolehkan datang ke TPS, maka pasien tersebut bisa mencoblos di bilik suara yang telah ditentukan petugas KPPS. Namun syaratnya harus ditemani perawat atau dokter.

"Jika harus ke ruang rawat, maka perwakilan KPPS ditemani saksi yang mendatangi mereka," ujar dia.

 

* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini


Sari Kunyit

Warga Kampung Benda Kerep menggunakan Sari Kunyit sebagai pengganti tinta setelah mencoblos. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Di Cirebon terdapat TPS yang tidak menggunakan tinta hitam sebagai tanda bahwa pemilih telah mencoblos. Tepatnya di Blok Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon.

Ada empat TPS yang ada di wilayah pelosok Kota Cirebon itu. Ketua Panwas Kecamatan Harjamukti Taufik Hidayat mengatakan, ada empat TPS di blok Benda Kerep ini yang menggunakan tinta kunyit tersebut.

"Total DPT ada 894 jiwa dibagi menjadi empat TPS ya. TPS 57, 58, 59 dan 60," kata Taufik.

Menurut Taufik, penggunaan tinta kunyit sudah berlangsung cukup lama. Warga Benda Kerep kerap mengikuti berbagai momen pemilihan umum baik tingkat daerah maupun Pilpres menggunakan tinta kunyit ini.

Komisioner KPU Jabar Divisi Teknis, Endun Abdul Haq mengatakan, Penggunaan sari kunyit tersebut merupakan hasil kesepakatan warga Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

"Jadi di komplek perkampungan itu memang khasanah. Mereka punya kepercayaan kalau pakai tinta tidak sah salat, tidak sah wudu," ujar Endun.

Endun mengatakan, hanya 4 TPS di Benda Kerep yang menolak botol tinta yang disediakan KPU di pemilu serentak 2019 ini.

"Itu sudah sejak lama, dari pemilu sebelumnya sudah begitu. Hanya berlaku di TPS di situ saja," ujarnya.

Sementara itu, anggota KPU Jabar, Nina Yuningsih, menyatakan penggunaan kunyit sudah menjadi kearifan lokal di daerah tersebut.

"Untuk kunyitnya kita tidak menyediakan pengadaan. Tapi dari pihak penyelenggara lokal di sana yang mempersiapkan," kata Nina.

Pemungutan Suara di Bandara Soetta

Sejumlah personel Polres Bandara Internasional Soekarno Hatta diterjunkan untuk mengamankan seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kawasan bandara.

Sebab, nantinya akan ada 10 titik TPS di bandara terpadat di Indonesia tersebut pada Pemilu tanggal 17 April 2019 mendatang.

Wakapolresta Bandara Soekarno-Hatta, AKBP Siwi Erma Andriani, selain memang ada 10 TPS yang tersebar, pengetatan pengamanan dilakukan lantaran Bandara Soetta adalah objek vital.

"Karena itu, kami menempatkan dua personel ditambah petugas dan Linmas yang dilibatkan di setiap TPS. Kami juga menyiapkan personel di luar TPS agar proses penerbangan juga dapat berjalan lancar," ujar Siwi, Selasa (16/4/2019).

Dia juga menjelaskan, sebanyak 727 personel Polresta Bandara Soekarno-Hatta akan menjaga ketat titik-titik TPS yang tersebar di Bandara Soekarno-Hatta.

Lebih rinci, dari 727 anggota, 407 personel diambil dari Polresta Bandara Soekarno-Hatta dan 320 personel dari Polda Metro Jaya. Angka tersebut, kata Siwi, belum ditambah personel dari TNI.

Sistem pengamanan yang dilakukan pun, pengamanan melekat disetiap TPS yang tersebar dan patroli rutin, sebelum, saat pencoblosan dan sesudahnya.

Kepala Divisi Data KPU Kota Tangerang, Ahmad Subhan mengatakan, 10 TPS tersebut akan hadir di tiap terminal di Bandara Soekarno-Hatta.

"Untuk titik-titik pastinya kita belum terkonfirmasi, tapi untuk lokasi sudah pasti," jelas Subhan.

Dari data yang didapatkan, ke-10 TPS tersebut berada di Garuda Maintenance Facility (GMF) sebanyak lima TPS, dua TPS di Terminal 1, lalu satu TPS di Terminal 2, dan satu TPS di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Terakhir, satu TPS berada di area kargo Bandara Soekarno-Hatta.

"Untuk KPPS-nya sendiri itu ada 90 orang yang tersebar di 10 TPS Bandara Soekarno-Hatta," terang Subhan.


Pesan Ma'ruf Amin

Putri Bungsu Kiai Ma'ruf Hj. Siti Haniatunnisa. Foto (Liputan6.com / Yandhi Deslatama)

Putri bungsu calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, Siti Haniatunnisa, menggunakan hak pilihnya di TPS 5, Kampung Kemuludan, Desa Tanara, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten.

Wanita berkacamata ini datang sekitar pukul 10.00 WIB, menaiki sepeda motor ke TPS yang berada di belakang Pondok Pesantren (Ponpes) An Nawawi Al Bantani. Siti menyampaikan pesan orangtuanya, yakni agar Pemilu 2019 berjalan damai tanpa ada gontok-gontokkan.

"Enggak ada harapan khusus, yang penting pemilu berjalan damai, jujur, adil, tidak terjadi gesekan-gesekan," kata Siti Haniatunnisa, yang ditemui awak media usai menggunakan hak pilihnya, Rabu (17/4/2019).

Meski anak seorang cawapres, Ma'ruf Amin, Siti tetap ikut mengantre di luar TPS bersama warga lainnya. Sembari menunggu giliran, dia berbincang santai dengan warga lainnya.

Namanya pun dipanggil, kemudian diberi kertas suara. Usai mencoblos dan akan memasukkan kertas ke kotak suara, terlihat dia mengucapkan 'Bismillahirrahmanirrahim' dari mulutnya.

"Enggak ada pesan khusus dari Abah, yang penting semua nyoblos saja," terangnya.

Usai menyalurkan hak sebagai warga negara, Siti Haniatunnisa akan bertolak ke Jakarta, untuk berdoa bersama keluarga besar di rumah Ma'ruf Amin.

"Abis dari sini paling ke rumah Abah, nonton bareng. Doa biasanya Abah yang mimpin yah," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya