Liputan6.com, Jayapura - Sebanyak 702 TPS di Distrik Abepura dan Jayapura Selatan, Kota Jayapura, hari ini baru menggelar Pemilu 2019 susulan. Keterlambatan logistik dari percetakan di Makassar ke Kota Jayapura, menjadi salah satu alasan pemilu di Kota Jayapura, ibu kota Provinsi Papua baru dilakukan hari ini.
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, menyebut pemilu tahun ini mengalami kemunduran karena tak ada kesiapan KPU bersama dengan komisionernya.
Baca Juga
Advertisement
Kata Benhur, sebagai pemerintah, pihaknya selalu siap membantu kesulitan penyelenggara pemilu dalam setiap agenda nasional yang harus disukseskan secara bersama.
"Tetapi saya berterima kasih kepada warga di Kota Jayapura yang telah memahami tentang fungsi penyelenggaraan pemilu di Kota Jayapura, sehingga tidak melakukan aksi-aksi yang berlebihan selama jalannya proses pemilihan," ujarnya, Kamis (18/4/2010).
Kehilangan Logistik Pemilu
Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay, menyebut bukan hanya Kota Jayapura yang melakukan pemilihan susulan. Di Kabupaten Yahukimo ada 7 distrik dengan 155 TPS yang mengalami pemilu susulan hari ini, lalu di Kabupaten Tolikara di Distrik Winay ada 24 TPS.
Kemudian di Distrik Kirihiwalay, Kabupaten Waropen, ada 9 TPS yang ikut pemilu susulan. Kabupaten Yahukimo, Tolikara, dan Waropen melakukan pemilu susulan karena keterlambatan logistik pemilu dengan helikopter dan speedboat, akibat cuaca buruk.
"Pascapencoblosan kemarin, kondisi Papua relatif aman, walaupun ada sedikit gesekan dan ketidakpuasan dari warga Papua, akibat keterlambatan logistik, misalnya di Kota dan Kabupaten Jayapura," dia menjelaskan.
Theo melanjutkan, hingga saat ini untuk TPS 51 di Kota Wamena, belum dapat melakukan pencoblosan akibat logistik pemilu hilang. "KPU di Jayawijaya dan unsur terkait sedang melakukan pleno terkait hilangnya logistik ini. Mereka belum melakukan pencoblosan," ujarnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement