Seorang pengunjung melompat saat berpose di belakang pajangan yang dipamerkan di Museum Unko di Yokohama, Jepang pada Rabu (17/4). Unko Museum alias museum kotoran ini dibuka 15 Maret 2019, periode di mana turis internasional mulai berbondong-bondong berwisata ke Jepang. (REUTERS/Kim Kyung-hoon)
Seorang pengunjung berpose di toilet pajangan yang dipamerkan di Museum Unko di Yokohama, Jepang pada Rabu (17/4). Unko Museum Unko merupakan museum interaktif yang mengubah kotoran menjadi sesuatu yang lebih rapi dan bahkan lucu. (REUTERS/Kim Kyung-hoon)
Seorang pengunjung berpose di toilet pajangan yang dipamerkan di Museum Unko di Yokohama, Jepang pada Rabu (17/4). Untuk masuk ke dalam museum seni ini, traveler harus membayar tiket 1.600 Yen (Rp 205 ribu) untuk dewasa, dan 900 Yen (Rp 115 ribu) untuk anak-anak. (REUTERS/Kim Kyung-hoon)
Pengunjung berpura-pura buang air besar di di toilet pajangan yang dipamerkan di Museum Unko di Yokohama, Jepang pada Rabu (17/4). Kali ini, Negeri Sakura itu baru saja membuka sebuah museum pop-up bertema unik dan tak biasa, yaitu tinja atau kotoran (poop). (REUTERS/Kim Kyung-hoon)
Seorang gadis menyentuh layar yang memproyeksikan gambar kotoran diproyeksikan di Museum Unko di Yokohama, Jepang pada Rabu (17/4). Unko Museum Unko merupakan museum interaktif yang mengubah kotoran menjadi sesuatu yang lebih rapi dan bahkan lucu. (REUTERS/Kim Kyung-hoon)
Seorang pengunjung berpose di depan tulisan toilet dalam berbagai bahasa di Museum Unko di Yokohama, Jepang pada Rabu (17/4). Untuk masuk ke dalam museum seni ini, traveler harus membayar tiket 1.600 Yen (Rp 205 ribu) untuk dewasa, dan 900 Yen (Rp 115 ribu) untuk anak-anak. (REUTERS/Kim Kyung-hoon)
Pengunjung berswafoto dengan miniatur kotoran saat mengunjungi Museum Unko di Yokohama, Jepang pada Rabu (17/4). Kali ini, Negeri Sakura itu baru saja membuka sebuah museum pop-up bertema unik dan tak biasa, yaitu tinja atau kotoran (poop). (REUTERS/Kim Kyung-hoon)