Pria Misterius Bawa 2 Galon Bensin Ditahan di Katedral New York, Peneror?

Pria itu, yang berasal dari New Jersey dan ketahuan polisi saat menumpahkan sebagian bensin ketika petugas keamanan menghentikannya di gereja dan memaksanya untuk berbalik di Katedral New York.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 18 Apr 2019, 17:56 WIB
Ilustrasi Foto Garis Polisi (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Seorang pria misterius mencoba memasuki Katedral St Patrick di New York, Amerika Serikat sambil membawa dua galon bensin, cairan pemantik dan korek api pada Rabu 17 April 2019 malam. Pihak berwenang mengatakan kini sudah dilakukan penahanan.

"Ketika seorang petugas keamanan di katedral menghentikan pria berusia 37 tahun itu, ia lalu meninggalkan gereja dan segera ditahan oleh petugas kontraterorisme," kata John Miller dari NYPD mengatakan pada konferensi pers seperti dikutip dari CNN, Kamis (18/4/2019).

"Pria itu, yang berasal dari New Jersey dan sudah ditangan kepolisian, menumpahkan sebagian bensin ketika petugas keamanan menghentikannya di gereja dan memaksanya untuk berbalik," kata Miller.

"Sulit untuk mengatakan dengan tepat apa niatnya, tetapi saya pikir seseorang yang berjalan ke lokasi ikonik seperti Katedral St. Patrick sambil membawa lebih dari empat galon bensin, dua botol cairan pemantik dan korek api adalah sesuatu yang harus diperhatikan," papar Miller.

Miller menuturkan, sebelum memasuki gereja, pria itu mengambil barang-barang itu dari sebuah minivan yang dia parkir di dekat gereja di New York tersebut.

NYPD atau kepolisian New York kemudian memeriksa kendaraan itu dan tidak menemukan bahan mencurigakan lainnya.

 


Motif Masih Misterius

Ilustrasi penjara (iStock)

Pria misterius itu awalnya mengatakan kepada petugas bahwa dia memotong jalan lewat katedral ke Madison Avenue karena mobilnya kehabisan bensin. Tetapi Miller mengatakan ketika petugas memeriksa mobilnya, indikator bahan bakarnya masih ada.

Sejauh ini pria itu belum diidentifikasi, tetapi ketika dia didakwa melakukan kejahatan, polisi akan melepaskan identitasnya, tambah Miller.

Pihak berwenang menggambarkan dia sebagai orang yang terganggu secara emosional, tetapi mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apa motifnya atau apakah itu terkait dengan terorisme.

Tidak ada yang terluka dalam insiden yang kini tengah diselidiki. Katedral St. Patrick, yang dibuka pada tahun 1879, adalah landmark terkenal di kota New York.

 


Terjadi Setelah Kebakaran Katedral Notre Dame Paris

Api dan asap mengepul dari kebakaran Gereja Katedral Notre-Dame di pusat kota Paris, Prancis, pada Senin (15/4) waktu setempat. Api dengan cepat melalap bagian atap gereja yang dibangun pada abad ke-12 itu dan merupakan salah satu ikon wisata di Paris. (AP Photo/Thibault Camus)

Insiden itu terjadi beberapa hari setelah Katedral Notre Dame yang bersejarah di Paris terbakar. Diduga akibat kecelakaan terkait pekerjaan renovasi.

Jaksa penuntut yang menyelidiki penyebab inferno telah mewawancarai pekerja konstruksi dan staf keamanan ketika rincian lebih lanjut muncul tentang upaya untuk mengatasi kebakaran tersebut.

"Di Prancis, penjaga keamanan di katedral berusia 850 tahun pertama kali mendengar alarm kebakaran pada Senin 16 April pukul 18.20 malam waktu setempat, kemudian mengevakuasi penghuni di dalamnya meskipun tak melihat tanda-tanda kebakaran," ujar juru bicara Brigade Pemadam Kebakaran Paris.

Alarm berbunyi lagi sekitar 20 menit kemudian, pada saat petugas keamanan katedral mulai melihat kobaran api. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya