Sejarah Bunga Tulip yang Ingin Dimiliki Ayu Ting Ting di Halaman Rumahnya

Ayu Ting Ting ingin punya rumah dengan halaman yang dipenuhi bunga tulip. Begini sejarah bunga tulip.

oleh Komarudin diperbarui 18 Apr 2019, 22:00 WIB
Ayu Ting Ting di taman yang dipenuhi bunga tulip (Instagram/@ayutingting92/https://www.instagram.com/p/BwLxxORF_Is/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Bunga tulip memiliki beragam keindahan memesona banyak orang, Ayu Ting Ting, salah satunya. Meski sudah berada di Indonesia, keindahan bunga tulip masih belum lepas dari memorinya.

Baru-baru ini, Ayu mengunggah keindahan bunga tulip dalam akun Instagram pribadinya. Aneka warnanya, dari ungu, putih, kuning, merah, pink, dan lainnya.

"Pagi dengan tulip," tulis Ayu sebagai keterangan foto, Kamis, 18 April 2019.

Dalam unggahan sebelumnya, perempuan kelahiran Depok, Jawa Barat, sempat berharap jika suatu saat bisa punya rumah dengan halamannya yang ditanami tulip. Foto tersebut diunggahnya saat singgah di Turki usai umrah.

"Masya Allah semoga bisa punya halaman rumah yg isinya semua bunga tulip dll seperti ini amin 🌷😍," tulis Ayu Ting Ting.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sejarah Bunga Tulip

Pandangan udara terlihat ladang bunga tulip saat matahari bersinar di Korschenbroich, Jerman Barat (18/4). Tulip bunganya berukuran besar terdiri 6 helai daun mahkota. (AFP Photo/Ina Fassbender)

Bunga tulis selalu menarik perhatian dan sedap dipandang mata karena keindahan warna-warnanya. Dilansir dari holland.com, Kamis, 18 April 2019, awalnya bunga tulip dibudidayakan pada masa kekaisaran Ottoman di Turki.

Bunga itu kemudian masuk ke Belanda pada abad ke-16. Setelah Carolus Clusius menulis buku besar bertemakan bunga tulip pada 1592, bunga tulip menjadi sangat populer, sehingga menyebabkan kebun bunganya diserang dan bibit-bibit bunga tulip miliknya dicuri secara teratur.

Seiring dengan berkembangnya Zaman Keemasan Belanda, begitu pula bunga yang bulat dan berwarna warni ini. Bunga tulip menjadi obyek lukisan dan festival yang digemari.

Bunga tulip menjadi sangat populer hingga menyebabkan kegoncangan ekonomi untuk pertama kalinya, yang dikenal sebagai "demam tulip"  atau "tulipomania". Hal itu terjadi pada pertengahan abad ke-17.

Banyaknya masyarakat yang memborong tulip telah menyebabkan harga tulip menjadi sangat mahal, sampai-sampai tulip berfungsi sebagai uang, sampai pada akhirnya pasar bunga tulip mengalami kejatuhan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya